Mohon tunggu...
Slamet Arsa Wijaya
Slamet Arsa Wijaya Mohon Tunggu... Guru - Tak neko-neko dan semangat. Sangat menyukai puisi dan karya sastra lainnya. Kegiatan lain membaca dan menulis, nonton wayang kulit, main gamelan dan menyukai tembang-tembang tradisi, khususnya tembang Jawa.

Sedang berlatih mengaplikasikan kebenaran yang benar, ingin lepas juga dari ketergantungan kamuflase dan kecantikan berlipstik yang mendominasi di lingkungan kita. Sisi lainnya, ingin jadi diri sendiri dan wajib mencintai tanah air sepenuh hati dan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kau dan Borobudur

11 September 2020   16:34 Diperbarui: 11 September 2020   16:36 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam ketinggian kau simpan kesederhanaan

Pesona cuat ke langit akui tetap jadi bahawan

Sejukkan saat sengat cairkan dalam kebekuan

Kau sumber air hapus masa yang kehausan

Mercusuar dunia tempat pelebur gelisah

Bagai mata angin sejuk tiup segala resah

Tempat mata dewata ketentraman singgah

Keagungan dan liku liku rapi dicatat sejarah

Sebelum kompas arahkanmu ke singgasana

Kau jadi embun sejuk dalam kehasuan aksara

Menebar lembar lembar makna pada para siswa

Taburkan benih benih kasih tumbuhlah sahaja

Dari borodudur biji bersemi dan tumbuh berseri 

Kemilau bercita cita turut warnai bumi pertiwi

Pesan pesan dewata tersemai di kebun nurani

Bendera berkibar gramedia banggakan negeri

Seperti Borobudur bertempat candi legendaris

Tak sepi para insan dunia tatap karya fantastis

Karyamu pun tlah berkibar indahi metropolis

Semoga menara itu tetap suar di para pewaris

***

###Rest in Peace Jakob Oetama, 090920.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun