ndonesia merupakan negara Maritim. Wilayahnya sebagian besar terdiri dari perairan. Keanekaragaman hayati terlihat sangat jelas disepanjang perairan dari Sabang sampai Merauke. Indahnya permata zamrud khatulistiwa mulai terlihat indah dan mengagumkan apabila menyelusuri pada kedalaman bawah laut. Permata tersebut tidak lain adalah hamparan terumbu karang yang beraneka jenis, warna, bentuk, dan ukurannya. Kekayaan ekosistem terumbu karang di Indonesia tergolong salah satu yang terindah setelah Great Barrier Reef di Australia dan kepulauan Karibia. Kehidupan biota laut yang mencakup lebih dari 1500 spesies dan salah satu diantaranya merupakan spesies langka serta belum diberi nama. Pada dasarnya kondisi sumber daya perairan laut yang bagus ditunjukkan dengan kondisi terumbu karangnya, semakin banyak terumbu karang dalam suatu perairan semakin banyak pula biotanya. Biota-biota yang menggantungkan diri dari terumbu karang tersebut bernilai sangat tinggi baik dari segi keindahannya seperti lionfish, sea wrase,dan butterfly fish maupun nilai ekonomisnya seperti lobster dan rajungan. Oleh karena itu terumbu karang di Indonesia wajib dijaga kelestariannya. Namun lemahnya upaya konservasi, perlindungan dan pelestarian terumbu karang serta kesadaran masyarakat dan pemerintah yang masih kurang, menyebabkan berkurangnya terumbu karang di perairan dari tahun ke tahun yang menyebabkan sumber daya perairan berkurang, produktifitas menurun, dan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat terutama di wilayah pesisir. Pentingnya pendidikan dan pemahaman sejak dini akan pentingnya menjaga dan melestarikan terumbu karang guna mewujudkan masyarakat yang peduli akan ekosistem terumbu karang memang masih terbilang langka di Indonesia, maka dari itu gerakan Indonesian Youth Care Coral Reef bertujuan mengajak para anak-anak dan remaja guna menumbuhkan rasa cinta akan terumbu karang dengan berbagai rancangan program mulai dari edukasi hingga perawatan dan pembudidayaan. Dengan adanya gerakan ini diharapkan generasi penerus bangsa dapat menjaga harta warisan ibu pertiwi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H