Cerita usang ini diceritakan turun temurun ayah ayahnya ayahku hingga ayahku.tentang sorang lelaki gigih nan lurus.konon lelaki itu mampu membelah lautan dengan tongkatnya.ah aku tak percaya tak sedikitpun ku mengamininya.
Dan ayah akan mengkafirkan ketika aku tak mempercayai itu,tak setuju cerita itu.akan menuduhku sesat kuadrat.bukan musa yang membelah lautan tapi kasih sayang TuhanNya lah laut itu terbelah.
Aku justeru percaya dengan kaum yang suka menguruk perairan,membelah lautan membuat daratan.berdirilah tiang-tiang kenyamanan,surga ditepi lautan katanya.kaum yang tak hanya membelah lautan,tapi juga mendirikan bangunan-bangunan,perkampungan dan perkotaan.
Apaka Tuhan telah melahirkan Musa-Musa baru, makhluk suci utusan ilahi.?. makhluk yang bisa mengumpulkan suatu kaum diatas lautan.penuh kegembiraan penuh keceriaan,bersama anggur dan buah-buahan.
Siapakah kaum itu,siapakah Musa-Musa baru itu,ah ingin sekali kubelah kepalanya dan kulihat ayat Tuhan yang mana yang dituliskannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H