Tanggal 21 Desember 2012 menurut ramalan kalender Suku Maya dipercaya sebagai hari kiamat, yang ditandai dengan kehancuran dunia. Ramalan suku Maya tersebut diambil menjadi awal inspirasi dibuatnya film 2012 yang sempat menghebohkan dunia pada 2011 yang lalu. Bagaimana tidak, dalam film tersebut digambarkan bertapa hebatnya terjadinya kiamat yang dimaksudkan. Meteorid tampak menghujam bumi sehingga menimbulkan kehancuran di mana- mana, kejadian tak kalah mengerikan juga terjadi di daratan, di mana lautan tumpah menenggelamkan daratan. Meskipun akhirnya ada kelompok yang selamat berkat sebuah kapal super jumbo yang dibuat, namun film tersebut membuat hati kita yang melihat tertegun. Seandainya peristiwa itu benar- benar terjadi tentu kita akan sangat bingung ke mana kita harus belindung. Beruntungnya dalam film tersebut kita di Indonesia tidak ikut menjadi korban, karena tidak dimunculkan sedikitpun kepanikan warga Indonesia kala kiamat itu terjadi.
Kiamat Yang Digambarkan Film 2012
(Foto: nasional.news.viva.co.id)
Sesungguhnya bagi suku Maya yang tinggal di semenanjung Yucatan, Amerika Tengah yang berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah barat, dan Laut Karibia di sebelah timur, tanggal 21 Desember dipercaya bukan menjadi berakhirnya dunia seperti yang digambarkan film 2012 tersebut. Pada tanggal tersebut menurut Suku Maya, penanggalan yang mereka buat setiap sekitar 5200 tahun sekali akan berakhir dan harus disusun ulang. Jelang tanggal 21 Desember, ingatan saya dan sebagian besar warga Pontianak Kalimantan Barat tentu kembali ke film tersebut. Tidak sedikit pula yang menjadikan sebagai bahan perbincangan, sebagian hanya mencibir karena tidak percaya, namun tidak jarang yang percaya bukan terhadap kiamatnya namun beberapa fenomena alam yang mungkin terjadi. Fenomena tersebut seperti terjadinya gelap selama tiga hari berturut-turut sejak 22 hingga 25 Desember 2012. Tentu, jika kegelapan tersebut benar-benar terjadi, kita akan berfikir ulang terhadap isu ramalan Suku Maya. Untuk meyakinkan pembaca, beberapa informasi yang disebarkan termasuk melalui BlackBerry Mesengger (BBM) mengutip pula pendapat para ahli NASA yang selama ini dipercaya memiliki keakuratan tinggi karena terkait sains. Namun dalma tulisan saya kali ini, saya tidak ingin mengupas lebih dalam terkait ramalan tersebut. Saya ingin mengajak kita merefleksikan diri apa yang harus kita lakukan dua hari jelang tanggal 21 seperti yang diramalkan tersebut. Saya hanya ingin mengajak semua kita mari membenahi diri, membenahi ibadah yang selama ini sudah kita lakukan. Mari merefleksikan diri apakah apa yang kita lakukan sudah sesuai dengan tuntutan Rasul dan Kitab. Kalau belum marilah kita kembali ke ajaran yang kita anut masing- masing, karena percayalah, kiamat bisa terjadi lebih cepat dari itu. Sebagai bangsa yang dianalogikan dengan bangsa dengan korupsi yang membudaya, sudah saatnya masing-masing kita melihat ke dalam diri. Apakah kita sudah melepaskan diri dari korupsi yang selama ini membuat bangsa ini menjadi terpuruk?. Jika belum tentu ini harus menjadi bahan pertimbangan bagi kita semua. Mari bersihkan diri saat ini juga, karena waktunya semakin dekat, mari perbaiki diri mulai hari ini juga, agar kita tidak tergolong orang-orang yang merugi. Anggaplah bahwa ramalan Suku Maya tersebut sebagai sesuatu yang benar-benar akan terjadi. Dan takutlah pada Tuhan kita masing-masing. Dengan begitu, kita bisa memaknai lebih mendalam seputar isu akan datangnya hari kiamat yang diperkirakan datang pada 21 Desember nanti. Bukan hanya bisa mencibir, namun tidak melakukan apapun dan tidak memetik hikmah berkembangnya isu tersebut. Padahal banyak perbaikan yang harus kita lakukan untuk Indonesia yang lebih baik. SEMOGA!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H