Mohon tunggu...
Slamet AjiWibowo
Slamet AjiWibowo Mohon Tunggu... Operator - media

saya hoby mengambil gambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

AI Mengganti atau Membantu?

4 Desember 2023   17:00 Diperbarui: 4 Desember 2023   17:09 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Zaman modern perkembangan teknologi begitu canggih, AI atau biasa disebut kecerdasan buatan begitu trend di kalangan milenial, dampak dari AI begitu besar pada industri, termasuk jurnalisme.

Setiap jurnalis harus memiliki landasan 10 elemen (Bill Kovach dan Tom Rosenstiel (2001)), prinsip-prinsip ini berupa memberitakan kebenaran, kesetiaan terhadap masyarakat, bisa verifikasi dengan mencari banyak sumber, harus independen, berani memantau lembaga kekuasaan, memberikan pelayanan kritik terhadap forum publik, membuat sesuatu yang unik dan relavan, menjaga kualitas berita yang ingin disampaikan, mengikuti hati nurani, dan yang terakhir dengan perkembangan teknologi dapat menambah ide sehingga mendorong perkembangan jurnalisme.

Saat ini jurnalisme banyak yang mengaharapkan dengan menggunakan AI tapi memenuhi syarat 10 elemen jurnalisme Yang tertera di buku the elements of journalism : apa yang harus diketahui jurnalis dan yang harus diharapkan masyarakat.

Selain itu penggunaan AI dalam jurnalisme, dapat menimbulkan keberagaman dan prasangka yang tidak berpegang teguh pada syarat 10 elemen jurnalisme, algoritma yang digunakan dalam AI dapat di progam dengan prasangka tertentu, hal ini dapat menyebabkan konten berita yang dihasilkan menjadi tidak objektif dan tidak mencerminkan keberagaman pandangan masyarakat.

Dampak lain dari AI dalam jurnalisme, bisa menggantikan peran seseorang jurnalis, beberapa contoh pekerjaan yang sudah mulai menggunakan AI, yaitu dengan kemampuan AI untuk menghasilkan konten berita secara otomatis, presenter berupa AI, pengambilan suara voice atau take voice over.

Penggunaan AI oleh jurnalis juga menimbulkan beberapa tantangan dan permasalahan etika. Pertanyaan yang sering diajukan adalah apakah jurnalis AI  dapat menggantikan pekerjaan jurnalis manusia. Meskipun jurnalis AI  dapat dengan cepat membuat konten berita, mereka tetap memerlukan keahlian manusia untuk menganalisis dan menafsirkan informasi serta  melakukan wawancara dan investigasi  mendalam. Selain itu, terdapat kekhawatiran mengenai keandalan dan kebenaran konten yang dihasilkan oleh jurnalis AI. Meski jurnalis AI bisa dengan cepat membuat konten berita, namun pengawasan manusia tetap diperlukan untuk memastikan kebenaran dan keakuratan informasi yang disampaikan.

Namun Pengunaan AI di industri jurnalisme sangat penting, dalam penerapan AI pada jurnalisme menggunakan algoritma dan pemrosesan bahasa alami untuk mengumpulkan, menganalisis dan menghasilkan berita secara cepat dan otomatis, fitur jurnalis AI mengahasilkan berita dengan cepat dan lebih singkat, tujuan utama menggunakan AI dalam jurnalisme untuk memberikan efisiensi dan skalabilitas, dengan ini memungkinkan jurnalis membuat berita dalam jumlah besar dan lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Hal lain AI juga dapat mengumpulkan dan menganalisis data secara efisien, sehingga memungkinkan hasil konten berita yang lebih detail dan informatif, selain itu AI bisa mengididentifikasi dan memerangi penyebaran berita hoaxs atau palsu. Dalam mengahdapi perkembangan AI dalam dunia jurnalisme, penting seseorang jurnalis untuk terus mengembangkan skill atau keahlian. Fokus terhadap aspek-aspek yang tidak bisa dilakukan oleh AI seperti analisis mendalam, investigasi, dan wawancara.

Pada dasar nya jurnalis dengan AI harus berdampingan, karena AI bukanlah pengganti pekerjaan, namun AI adalah alat yang dapat digunakan dengan baik untuk meringankan pekerjaan yang cepat dan efisien, serta untuk memenuhi prinsip 10 elemen jurnalisme. Secara keseluruan AI mentransformasi lanskap jurnalisme, alat yang dapat merevolusi cara berita dilaporkan, dianalis, dan dapat disampaikan kepada masyarakat, namun penting bagi jurnalis untuk tetap relavan, AI harus dilihat sabagai kawan yang membantu tugas jurnalis, masa depan jurnalisme akan dibentuk oleh kolaborasi jurnalis dan AI untuk menyampaikan berita yang menarik dan mencakup prinsip 10 elemen jurnalisme.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun