Mohon tunggu...
SLAMET SAPERI
SLAMET SAPERI Mohon Tunggu... Wiraswasta - Karyawan Swasta dan Blogger

Ingin Belajar Menulis dengan Baik dan Benar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perhatian Ilmu Antropologi terhadap Religi

5 Maret 2014   05:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:13 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sejak lama sebelum ilmu antropologi belim ada dan hanya merupakan suatu himpunan tulisan mengenai adat-istiadat yang aneh-aneh dari suku-suku diluar Eropa, religi telah terjadi suatu poko penting dalam buku-buku para pengarang tulisan etnografi mengenai suku-suku bangsa itu. Kemudian, ketika bahan etnografi tersebut digunakan secara luas oleh dunia ilmiah, perhatian terhadap bahan mengenai upacara keagamaan itu sangat besar. Sebenarnya ada dua hal yang menyebabkan perhatian yang besar itu, yaitu :

1)Upacara keagamaan dalam kebudayaan suatu suku bangsa biasanya merupakan unsure kebudayaan yang tampak secara lahir.

2)Bahan etnografi mengenai upacara keagamaa diperlukan untuk menyusun teori-teori tentang asal muasal religi.

Para pengaran etnografi yang dating dalam masyarakat suatu suku bangsa tertentu, akan segera tertari akan upacara-upacara keagamaan suku bangsa itu, karena upacara-upacara itu pada lahirnya tampak berbeda sekali dengan upacara keagamman dalam agama bangsa-bangsa Eropa itu sendiri, yakni agama Nasrani. Hal-hal yang berbeda itu dulu dianggap aneh, dan justru keanehannya itu menarik perhatian.

Maslah asal mula dari suatu unsur universal seperti religi, artinya masalah penyebab manusia percaya pada adanya suatu kekuatan gaib yang dianggapnya lebih tinggi dari padanya, dan penyebab manusia itu melakukan berbagai hal dengan cara-cara yang beragam untuk berkomunikasi dan mencari hubungan dengan kekuatan-kekuatan tadi, telah lama menjadi pusat perhatian orang di Eropa, dan juga dari dunia ilmiah pada umumnya. Dalam usaha memecahkan masalah asal-mula religi, para ahli biasanya menganggap religi suku-suku bangsa diluar Eropa sebagai sia-sia dari bentuk-bentuk religi kuno, yang dianut oleh umat manusia pada zaman dahulu, juga orang Eropa ketika kebudayaan mereka masih berada ditingkat yang primitive.

Dalam memecahkan masalah asal-mula dari suatu gejala, sudah jelas orang akan melihat pada sesuatu yang dianggapnya sia-sia bentuk-bentuk tua dari gejala itu. Dengan demikian bahan etnografi mengenai upacara keagamaan dari berbagai suku bangsa di dunia sangat banyak diperhatikan dalam usaha menyusun teori-teori tentang asal mula agama.

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun