Sebetulnya saya tidak ingin menulis hal ini, karena saya pun masih sering ceroboh tidak melakukan apa yang sedang saya tulis ini. Namun setiap kali membaca berita KTP untuk Ahok, selalu saja terngiang kejadian yang menyinggung halserupa beberapa tahun yang lampau ....sudah lama lewat.
Terakhir saya melakukan ketika mendaftar pada internet+TV FM. Waktu itu marketing minta KTP difoto lewat HP. Saya foto dan saya kasih watermark FM. Namun ternyata si marketingjuga memfoto lewat HPnya sehingga tidak ada watermarknya.
Saya agak ragu menuliskan ini. Mengapa? karena saya pribadi tidak bisa konsisten melakukannya.
Baiklah sekedar berbagi info saja suapa bermanfaat....
Waktu itu (beberapa tahun yang lewat), saya bersama teman melakukan suatu kegiatan yang wajib mengisikan formulir dengan data pribadi lengkap dan harus disertai FC KTP dan KK. Kegiatan tersebut, tidak masalah lancar jaya. Hanya pada satu tokoh daerah yang disegani dan terkenal melakukan hal berbeda.Â
Pada pengisian formulir dia melakukan isian semua datanya dengan lengkap detail, kayak kita ngisi data formulir bank. namun yang berbeda didepan kami beliau menyerakan FC KTP dan KK yang berbeda. Didepan kami kami beliau menulis kegiatan kami di FC KTP dan KK.
Kami heran, diapun menjelaskan. Bahwa untuk formulirnya beliau tidak ada masalah. Krena di bangko dijelaskan tujuan dan organissasinya secara jelas.
Lalu dengan KTP dan KK, dia menjelaskan sebagai berikut :
Mas, saya ini harus selalu hati-hati. Saya terpandang dan tokoh disini. Saya hanya tidak ingin FC ini disalahgunakan dikemudian hari yang bukan tujuan saat ini. Â Sampeyan kan mesti tahu, banyak kegiatan yang butuh FC KTP. Ini cara saya agak tidak disalahgunakan untuk tujuan lainnya. Sampeyan juga bisa melakukan hal yang sama
Maka ketika momen pengumpulan KTP untuk AHOK, peringatan itu selalu terngiang.
Saya tidak bisa selalu melakukan hal yang sama, saya sering lupa.
[caption caption="fc ktp buat kompasiana"][/caption]