Mohon tunggu...
Angga Saputra
Angga Saputra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Independent Journalist Wannabe :) the-imaginer.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Belajar Kemandirian Industri Strategis dari Iran

2 April 2014   19:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:10 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Revolusi yang menimpa Iran tahun 1979 dengan berhasil menggulingkan pimpinan Iran saat itu, Shah, membuat AS berang, apalagi diikuti oleh pendudukan penyandraan anggota kedubes AS di Teheran. Peristiwa itu membuat AS bersama Barat menjatuhkan sangsi tegas dengan menerapkan embargo ekonomi dan militer, namun apakah embargo menjadikan negeri para Mullah itu terpuruk? Ternyata tidak, embargo tersebut malah menjadikan pelajaran berharga mengenai kemandirian, membuat Iran mau tak mau harus belajar agar dapat terus mengembangkan dan memajukan Iran ditengah tekanan dan embargo AS. Diantara program yang menunjukkan negeri Iran bisa berjaya ditengah isolasi ekonomi dan militer tersebut adalah Proyek Azarakhsh dan Proyek Saegheh. Karena sadar dengan kebutuhan militer khususnya angkatan udaranya, Iran berinisiatif melakukan pengembangan proyek pembuatan pesawat tempur mandiri dalam 2 proyek prestisius Iran tersebut. Bermodalkan pesawat bekas yang dimodifikasi dengan reverse engineering dan upgrading, militer Iran pun mulai mandiri. Dalam pengembangan teknologi kemilitean itu, pemerintah Iran tidak sendiri, dengan menjalin kerja sama bersama Rusia dan perguruan tinggi seperti University of Teheran.
Lantas, bagaimana dengan di Indonesia, bukan kah Indonesia pernah mengalami embargo senjata dari AS karena peristiwa Santa Crus tahun 1991? dari embargo tersebut, apa yang kita dapat? Persenjataan TNI menjadi macan tanpa taring, punya senjata tapi tak punya amunisi, punya pesawat tempur tapi tak punya rudal aktif, kalaupun ada jumlahnya sangat jauh dari kata mencukupi. Meskipun pernah muncul harapan saat Habibie mulai mengekspansi kemampuan teknologi kemandirian, nampaknya itu tak lama, karena ada pihak-pihak yang takut dengan perkembangan signifikan indonesia dalam industri strategis sehingga berupaya menghambat bahkan berhasil melengserkan Habibie dari tampuk kekuasaan. Bagaimana sekarang? Apakah akan ada sosok yang akan muncul dan bisa menumbuhkan taring yang telah lama hilang. Dengan kondisi ekonomi yang lebih baik seperti saat ini, seharusnya kemandirian Industri strategis dapat tercapai kalau para pemimpin punya keinginan serius.
Sekarang mulai muncul asa kemandirian teknologi kemiliteran dengan diadakannya transfer teknologi saat pembelian senjata. Lihat saja proyek prestisius KFX/IFX antara Korea dan Indonesia yang digadang-gadang memiliki kemampuan diatas Su-35, proyek pembelian 3 unit kapal selam kelas Cheng Bogo yang salah satu diantaranya akan dibuat digalangan milik PT. PAL serta rencana ToT dan produksi bersama rudal untuk AL C-802 dari Tiongkok yang sebagian akan diproduksi di dalam negeri. Semoga proyek seperti ini bisa terus berjalan agar dapat membawa kemandirian dan bisa melepaskan diri dari ketergantungan asing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun