Mohon tunggu...
Langit Amaravati
Langit Amaravati Mohon Tunggu... lainnya -

An author\r\nhttp://langit-amaravati.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menangkap Basah Koruptor

16 Juli 2012   01:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:55 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Aku mengendap-endap, berusaha mencuri dengar percakapan di dalam, telinga kubuka lebar-lebar, sedikit menempel di pintu ruangan. Seharusnya aku merekam ini sebagai barang bukti, tapi sialan, ponselku tertinggal entah di mana.

"Hallo Pah, Papah kabur aja ke Singapura. KPK tidak akan bisa menangkap Papah di sana. Nanti biar Mamah menyusul sesudah mengamankan uang kita ke rekening luar negeri."

Aku terkesiap, jadi ini yang dia lakukan? Sekarang aku bisa menangkap basah. Maka, segera kuterobos kamar dan berkacak pinggang di depannya.

"Salwa! Kembalikan ponsel Bunda, dan jangan main sandiwara jadi istri koruptor lagi, Bunda tidak suka!"

Salwa putriku mendelik dan segera menyerahkan ponsel di tangannya.

(Jauhkan anak Anda dari segala macam berita di televisi. Ingat, SEMUA jenis berita)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun