Oleh: Etyastari Soeharto & Skylashtar Maryam
No peserta: 190
Matamu yang pasi berjalan
gontai pada arsiran hujan,
rintik yang selalu
bermusuhan dengan detik;
saling membunuh, saling mencaci
Secangkir kopi kini merayap
ke sela-sela retinamu
yang nyaris buta,
karena masa memiliki aksara
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!