Sepuluh hari telah berlalu sejak kejadian tersebut. Lola hanya bisa menyesalkan semua yang sudah terjadi. Lamunan lesu di depan jendela membuatnya enggan untuk berangkat bekerja pagi ini. Matahari sudah meninggi, namun Lola masih tertegun. Ia menyesali keadaannya yang membuatnya seperti sekarang ini.
Haris, suaminya, yang bersiap-siap untuk berangkat ke kantor terusik dengan pemandangan yang tidak biasa pagi itu.
“Sayang, kenapa belum berangkat bekerja? Ini sudah waktu.” Tanya Haris.
“Iya, sebentar, aku ganti pakaian dulu.” Jawab Lola singkat.
“Ada apa denganmu, yang, kau begitu lesu.”
“Tidak kenapa, Haris, hanya kurang gairah saja hari ini.”
“Tumben kau seperti ini. Hmmm… Tidak! Beberapa hari belakangan ini kau tampak begitu muram. Dan kau tidak cerita denganku.”
“Mungkin hanya perlu istirahat saja, Haris.”
“Kau sakit Lola?”
“Tidak Haris, cukup! Berangkat saja ke kantor, nanti kau terlambat”
“Baiklah, jaga kondisimu, aku berangkat.”