Mohon tunggu...
kumpulan cerita pendek
kumpulan cerita pendek Mohon Tunggu... Lainnya - i will try to update daily. Dukung saya di https://karyakarsa.com/cerpenterjemah/

Terbitan cerita pendek terjemahan, dukung saya untuk terus menerus translasi karya cerpen-cerpen terbaik luar negeri yang perlu di bahasa indonesiakan. Untuk request terjemahan, saya buat jenis ketentuannya. i will try to update daily. Dukung saya di https://karyakarsa.com/cerpenterjemah/ https://kumpulanceritapendek.medium.com/ twitter.com/Sekelumitx

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Vonis Mati Paling Ringan

11 April 2021   20:54 Diperbarui: 11 April 2021   21:02 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang-orang selalu berkata bahwa itu adalah gilotin. Tetapi bukan itu, kau tahu! Seseorang lelaki telah melakukan banyak hal untuk negaranya dan sangat diperhatikan oleh penguasanya dijatuhi hukuman mati untuk tindak kriminal dalam gairahnya sendiri. 

Petisi atau doa tidak berguna, Tetapi sejak dia adalah seseorang yang sangat dianggap oleh penguasanya, dia, sang pangeran, memberikannya pilihan bagaimana dia akan mati: dia akan mati dalam cara yang ia pilih. 

Jadi kepala sekretaris mendatanginya di penjara: 'Sang pangeran telah memberikanmu belas kasih. Jika kamu berkeinginan untuk mati di roda kau akan ditempatkan di roda; jika kau berkeinginan untuk digantung kau akan digantung - telah terdapat dua orang di tiang gantungan tetapi semua orang tahu selalu ada ruang untuk tempat ketiga dalam satu waktu. Jika, bagaimanapun, kamu lebih memilih untuk meminum racun tikus selalu ada persediaannya di ahli kimia. Untuk apapun jenis kematian yang kamu pilih kata sang pangeran itu akan menjadi caramu mati. Tetapi, seperti yang kamu ketahui, mati adalah keharusan untukmu!" 

Si penjahat membalas, 'Jika aku benar-benar harus mati, lalu mati di roda cenderung mengikuti selera seseorang, dan menggantung dapat cocok untuk keinginan seseorang jika angin ikut membantu. Tetapi kau tidak mendapat maksudku! Untukku aku selalu berpikir bahwa mati dari umur tua adalah cara termudah, dan sejak sang pangeran memberikan pilihan untukku akan memilih itu dan tidak cara lain!' Dan itu adalah keputusan terakhirnya, dia tidak akan membicarakannya lagi. Jadi mereka harus membiarkannya pergi bebas dan hidup sampai dia mati di umur tuanya. Karena sang pangeran berkata, 'Aku memberikannya kata-kataku dan aku tidak akan mencabutnya.'


Cerita kecil ini datang dari ibu menantu kami yang tidak ingin seseorang mati jika dia mungkin bisa membantunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun