Mohon tunggu...
Muhammad Zaki
Muhammad Zaki Mohon Tunggu... Lainnya - Guru | Pecinta Sejarah

Jangan biarkan dirimu menderita dua penyakit. Pertama rabun membaca dan kedua lumpuh menulis. Ingatlah selalu pesan Al-Ghazali "Jika engkau bukan anak raja/ustadz maka menulislah". \r\n

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Manusia dan Frankenstein (Kehendak Buas)

10 Januari 2012   10:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:05 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Perumpamaan orang yang menjadi lebih bisa terbang melampaui dan memusnahkan masa lalunya adalah manusia yang tidak pernah melihat secara jelas masa kanak-kanaknya. Mereka seakan lupa ketika kedua orang tua, lingkungan dan pengalaman sekitar mengajarkan sesuatu yang telah ia lampaui sekarang.

Kita sering melihat bagaimana banyaknya orang yang lupa pada sekitar dan seakan tidak perduli ketika dia merasa dirinya telah menempati kedudukan sosial yang tinggi dimata masyarakat, dia menjadi enggan untuk berdamai dengan masa lalunya (baca:kaya).

Ketika ia pada masa kecil/remajanya bedamai dengan agamanya, sekarang menjadi silau akan yang ia percayai. Untuk orang yang seperti itu saya berani menyebutnya dengan sebutan "Orang yang bertengkar dengan masa lalunya".

Mungkin sebagian dari mereka ada yang sombong dengan keangkuhannya, baik dari ilmu, harta, dan kedudukan yang ia dapat. Sehingga seringkali mereka berbicara lantang "saya hidup untuk sekarang, apa gunannya ngurusin masa lalu".

Mereka seperti orang yang membungkam pedih pengalaman masa lalunya menjadi sebuah kenangan yang pupus. Padahal kalau dilihat secara seksama, kita tidak pernah bisa mengelak dari keadaan kita dimasa lalu. Barangkali kita berpikir bahwa suatu bangunan/pondasi yang kuat, pastilah mempunyai satu dasar elemen yang paling bawah dari beratus tingkat diatasnya.

Dasar tersebut meskipun paling tak terlihat dari kejauhan namun nampaklah hal tersebut adalah pengalaman pertama yang seharusnya kita jaga, agar tingkatan diatasnya bisa tegak menjulang, dan tak goyah.

Manusia dan Kehendak Buas

Waktu menjadi mahasiswa saya pernah dikenalkan dengan cerita seorang monster yang menakutkan dan mematikan. Monster tersebut sangat mudah kita kenali karena monster yang saya kenali itu adalah monster "frankenstein".

Manusia eksperimen dari kehendak manusia yang pintar. Mimpinya pun ternyata berhasil, seorang makhluk menyeramkan tapi yang ia buat. Seolah tidak setuju dengan kehendaknya ia tidak memberi nama makhluk tersebut.

Ternyata makhluk tersebut dengan kehendak sang pencipta telah menorehkan mimpi buruk yang nyata bagi orang-orang dan bahkan bagi dirinya sendiri (pecipta monsternya). Seakan-akan yang diciptakan dari pikiran dirinya menjadi senjata mematikan bagi dirinya sendiri.

Kehendak manusia memanglah tak terkendali, kehendak manusia seiring berjalannya waktu bisa berubah, baik petaka ataupun gembira. Semuanya berawal dari dirinya sendiri. Namun seakan tidak perduli, ternyata kesalahan merekalah nampak pada kehilangannya masa lalu yang ia pernah raih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun