Aksi demonstrasi menolak kekejaman pemerintahan Netanyahu terhadap rakyat Palestina tidak hanya digaungkan oleh dunia Global saja.
Di Israel sendiri ternyata sudah terjadi beberapa kali dilakukan aksi demonstrasi menolak tindakan keji yang dilakukan pemeritahannya.
Yang mesti kita tahu adalah, bahwa benar adanya, di Israel itu ada dua komunitas yang juga kerap berseteru, mereka yang berada dalam haluan Zionis dan mereka yang berada pada haluan Yahudi.
Salah satu akun dari Israel yang kerap mengkritik kebijakan Netanyahu adalah "Torah Judaism". Dalam akun ini, mereka selalu rajin dalam membuat oposisi biner, Jews dan Zionis.
Aksi-aksi ini mungkin hanya bagian kecil yang tentu tidak banyak berpengaruh pada pemerintahan. Tapi tidak menutup kemungkinan aksi seperti ini bisa menyaring suara-suara rakyat yang menolak aksi Netanyahu.
Seperti yang terjadi beberapa jam yang lalu, tepatnya di pusat kota Tel Aviv, terjadi aksi besar-besaran dari orang-orang Israel. Pihak yang mengatasnamakan dirinya sebagai anti pemerintahan ini menyuarakan agar Netanyahu turun dari jabatan perdana mentri.
Netanyahu dianggap telah membawa neraka ke dunia. Segala kebijakannya hanya menyuguhkan kembali ingatan mereka terhadap pembantaian yang terjadi ditahun-tahun yang lalu. Namun yang menjadi korbannya saat ini adalah rakyat Palestina.
Bahkan dalam salah satu spanduk pada aksi tersebut, terpantau Netanyahu dilabeli sebagai "Crime Minister" oleh para pendemo.
Pertanyaannya adalah apakah gerakan-gerakan seperti ini sangat efektif dalam merubah, setidaknya, kebijakan pemerintahan saat ini?
Hemat penulis, untuk saat ini, jawabannya adalah sulit. Karena kekuatan politik Israel saat ini masih dikuasai oleh ruh dari ideologi Zionisme.