Mohon tunggu...
Selly Kawengian
Selly Kawengian Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa

"I want to be a light but it feels so dark".

Selanjutnya

Tutup

Nature

Ubah Nasib Akhir Sampah Indonesia!

20 Juni 2019   23:16 Diperbarui: 20 Juni 2019   23:35 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jabar.indonesiaraya.co.id

Pernah gak sih mikir sampah yang kita buang pada tempatnya (tempat sampah) di sekitaran mall, sekolah, kantor, bahkan rumah kita pas diangkut mobil sampah Dikemanakan? Diapain?

Jadi, ketika sampah diangkut oleh truk sampah maka selanjutnya akan dibawa ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) disinilah merupakan tempat terakhir atau nasib akhir sampah-sampah di Indonesia.

Tahukah kamu, bahwa TPA di Indonesia ada lebih dari 400, tapi baru 10% yang beroperasi secara maksimal dikarenakan ada masalah dalam hal pengelolaan.

Nah, saat ini sistem sampah di Indonesia masih berupa open dumping atau dibuang begitu saja di TPA sehingga membuat sampah menggunung dan sangat rawan longsor.

Tragedi longsornya gunungan sampah pernah terjadi di TPA sampah Leuwigajah. Gunungan sampah setinggi 50 meter-70 meter menimbun lebih dari 100 rumah dan 157 warga tewas. Bahkan kabarnya, dua kampung terhapus dari peta akibat tergulung gunung sampah yang longsor pada 21 Februari 2005.

Bayangkan jika sistem sampah Indonesia seperti ini terus tanpa ada pengelolaan yang baik, maka sampah di TPA bisa sebesar suatu negara dan setinggi gunung everest bahkan bisa jadi bom waktu dan 'meledak' sewaktu-waktu.

Jadi, apa seharusnya nasib akhir sampah indonesia?

Sebenarnya, ketika sampah di kumpulkan kita bisa menggunakan sistem pembakaran sampah yang modern. Sistem ini menggunakan teknologi dan memungkinkan pembakaran tidak menimbulkan efek samping yang merugikan kesehatan. sebelum dibakar sampah harus dipilah-pilah, ini merupakan tugas dari semua masyarakat agar bisa memisahkan sampah organik dan non-organik sejak dari rumah. 

Karena hanya sampah yang tidak membahayakan kesehatan yang boleh dibakar. Sampah yang memproduksi gas beracun ketika dibakar harus diamankan dan tidak boleh dibakar. Dengan ini, kita bisa mengurangi penumpukan sampah dan penggunungan sampah di TPA-TPA sehingga orang-orang di sekitar TPA bisa terhindar dari wabah penyakit dan longsor.

Ini merupakan salah satu solusi untuk pengelolaan sampah di Indonesia, sebenarnya banyak sistem pengelolaan sampah yang baik dari berbagai negara maju yang bisa kita contohi. Dan selebihnya, balik lagi dalam diri kita masing-masing untuk sebisanya mengurangi sampah, memilah sampah, dan membuang sampah pada tempatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun