Jangan mengulang model laga vs Myanmar. Jauhkan pemain dari perilaku "pongah, sombong" seperti saat vs Laos. Sok membantu menyerang, mampu mencipta gol. Tetapi daerah pertahanan yang menjadi tanggung jawabnya diabaikan. Dibikin kocar-kacir Laos. 3 gol pun tercipta karena para pemain sangat nampak "bodoh", mencipta kesalahan sendiri.
Jadikan laga vs Vietnam, model permainan timnas yang dapat dikembangkan. Kembalinya Marcelino, menjadikan Marcel lebih cerdas I dan P, sehingga tim terdongkrak mentalitasnya.
Tidak ada pemain yang miskin I dan P, tidak membuat kesalahan yang tidak perlu, sekecil apa pun. Tidak terpancing provokasi lawan. Tidak terbawa irama permainan lawan.
Mari, kita semua publik pecinta sepak bola Indonesia, siapkan pikiran dan hati untuk legawa, rela, dan  tetap ada rasa syukur bila Timnas Indonesia kalah dari Filipina. Siapkan mental.
Meski Timnas Indonesia Regenerasi yang bermain, tetap berharap, Indonesia menang. Lolos ke semifinal, karena di laga lain, Vietnam bermain imbang atau menang atas Myanmar. Aamiin YRA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H