Sikap dan perbuatan kita sering mengakibatkan hati orang lain bahagia dan wajahnya tersenyum? Atau, sebaliknya, sikap dan perbuatan kita sering mengakibatkan hati orang lain terluka dan wajahnya bersedih?
(Supartono JW.18122024)
Sudahkah dalam kehidupan di dunia ini, keberadaan saya, bermanfaat untuk diri saya sendiri? Apakah dalam kehidupan sosial, saya bermanfaat untuk orang lain?
Hidup tidak bisa sendiri. Saat mati, juga tidak dapat mengurus jasad sendiri. Hidup saling membantu. Saling menolong. Saling peduli. Tidak bisa seenaknya sendiri. Mencari untung sendiri. Memanfaatkan. Sombong.
Lebih sering mana?
Sepanjang masih hidup di dunia, apakah sikap dan perbuatan kita sering mengakibatkan hati orang lain bahagia dan wajahnya tersenyum? Atau, sebaliknya, sikap dan perbuatan kita sering mengakibatkan hati orang lain terluka dan wajahnya bersedih?
Dan, semoga, saya, kita, selalu terhindar dari golongan orang-orang yang "tersenyum pongah dan sombong". Â Aamiin YRA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H