Pertandingan Bahrain vs Indonesia dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia akan digelar di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, pada Kamis (10/10/2024) pukul 23.00 WIB.
Pemain blunder, jangan diturunkan
Di timnas Garuda, hadirnya Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, tentu akan dimaksimalkan oleh Shin Tae-yong (STy). Namun, masuknya kembali Jordi Amat dalam skuat Garuda, semoga tidak membawa bencana. Karena, saya pribadi berharap, STy tidak memasukan Jordi dalam game plan, strategi, dan taktiknya tatkala dijamu Bahrain.
Selama membela Garuda, Jordi lebih sering membuat masalah di jantung pertahanan Indonesia. Gemar mengoleksi kartu kuning. Setali tiga uang dengan kondisi Justin Hubner. Jadi, bila tidak ingin kejadian buruk terulang, sebaiknya STy memikirkan hal tersebut.
Selain Jordi dan Justin di lini belakang yang gemar "blunder", di lini depan, Rafael Struick juga lebih dominan tampil egois dan individualis. Untuk itu, STy pun wajib memikirkan kondisi yang seringkali membuat timnas kehilangan momentum mencetak gol.
Kehadiran Eliano, mungkin dapat dijadikan alternatif, sehingga di barisan depan, garuda akan kuat saat trio Ragnar Oratmangoen, Witan Suleman, dan Eliano Reijnders bersatu padu.
Dengan begitu, pasukan Garuda akan lengkap diisi oleh skuat unggul dan cerdas, bila 11 pemain pertama posisinya dipercayakan kepada: Maarten Paes; Rizky Ridho, Mees Hilgers, Jay Idzes; Sandy Walsh, Thom Haye, Ivar Jenner, Calvin Verdonk; Witan Sulaeman, Ragnar Oratmangoen, dan Eliano Reijnders.
Semoga saja, 11 pemain tersebut memenuhi ekspetasi dan sesuai game plan, strategi, dan taktik STy demi meraih 1 atau 3 poin dari Bahrain.
Dengan demikian, catatan head to head Bahrain vs Indonesia yang sudah bertemu 7 kali. Bahrain menang 3 kali. Indonesia menang 2 kali. Dan, imbang 2 kali, akan berubah menjadi imbang dalam kemenangan atau minimal imbang 3 kali. Bukan menambah kekalahan menjadi 4 kali di pertemuan ke-8.
Berikut head to head Indonesia vs Bahrain selama 7 pertemuan:
(1) Indonesia 3-2 Bahrain - President Cup 1980 - Korea Selatan (27/8/1980)
(2) Indonesia 1-1 Bahrain - President Cup 1982 - Korea Selatan (11/6/1982)
(3) Indonesia 0-0 Bahrain - Kualifikasi Piala Asia 1988 - Jakarta (19/6/1988)
(4) Bahrain 3-1 Indonesia - Piala Asia 2004 - Jinan (25/7/2004)
(5) Indonesia 2-1 Bahrain - Piala Asia 2007 - Jakarta (10/7/2007)
(6) Indonesia 0-2 Bahrain - Kualifikasi Piala Dunia 2014 - Jakarta (6/9/2012)
(7) Bahrain 10-0 Indonesia - Kualifikasi Piala Dunia 2014 - Manama (29/2/2012).
Lalu, pertemuan (8) Indonesia menang/imbang. Aamiin.
Dragan Talajic yakin, tapi pesimis
Melihat performa Garuda, terlebih mendapat tambahan 2 pemain baru, membaca pernyataan pelatih Bahrain, Dragan Talajic yang di lansir Kompas.com (7/10/2024), tersirat pelatih asal Kroasia itu yakin akan mampu menang 1-0 atas Indonesia.
Tetapi, melihat statistik Garuda yang mampu menahan Arab Saudi dan Australia, Dragan Talajic nampak pesimis anak asuhnya mampu menjebol gawang Maarten Paes.
"Indonesia adalah tim yang memiliki pertahanan yang sangat baik. Mereka berhasil menghadapi Arab Saudi dan Australia, hanya kebobolan satu gol," jelas Dragan Talajic. "Transisi dan serangan balik mereka juga sangat efektif," ujarnya menambahkan.
Karenanya Dragan menegaskan pentingnya fokus dan identifikasi celah di pertahanan Indonesia untuk memastikan Bahrain tidak mengalami kekalahan lagi. Dalam hal ini, lini depan Bahrain dituntut untuk memanfaatkan setiap peluang yang ada agar dapat mencapai target kemenangan.
"Kami perlu mewaspadai ini semua. Oleh karena itu, ketelitian, kesabaran, dan konsentrasi harus menjadi prioritas kami dari awal hingga akhir laga," jelas dia.
Dragan menilai kemenangan dengan skor tipis 1-0 yang dinilai sudah cukup memadai untuk meningkatkan mental pemain dan memberikan dorongan untuk pertandingan berikutnya.
Pemain cerdas
Bila Dragan tahu pemainnya akan sulit menembus pertahanan Indonesia, berkaca dari hasil laga Indonesia versus Arab Saudi dan Australia, terlebih di barisan belakang hadir Mees Hilgers, maka hal ini jangan dijadikan bumerang.
Mentang-mentang sektor pertahanan dipuji oleh lawan, pemain jadi jemawa. Padahal, kesalahan sekecil apa pun di sektor belakang, akan membuat tim menderita.
Pengalaman tidak cerdas, cerobohnya Justin Hubner dan Jordi Amat yang membuat Garuda kalah. Jangan sampai terulang.
Ayo STy, di skuat Anda, kini sudah ada lebih dari 11 pemain berkualitas, unggul, cerdas IQ dan EQ. Maksimalkan mereka. Jangan salah pilih pemain, strategi, dan taktik. Tahan jangan buru-buru main terbuka.
Semoga 11 pemain yang Anda pilih pertama, dan pemain berikutnya yang akan diturunkan sebagai bagian dari strategi dan taktik, semua bermain cerdas teknik, intelegensi, personality, dan speed (TIPS). Tidak egois, tidak individualis, tidak sok menguasai bola, tidak membuat kesalahan sekecil apa pun yang tidak perlu.
Yakin, minimal raih 1 poin. Semoga, bila semua berjalan sesuai game plan, strategi, dan taktik, 3 poin dapat diraih. Aamiin YRA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H