Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Versus Yaman, Akan Terdeskripsi Layakkah Timnas U-20 Ini, di Piala Asia?

29 September 2024   18:08 Diperbarui: 29 September 2024   18:27 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Timnas Indonesia U-20 akan menentukan nasibnya sendiri pada Minggu 29 September 2024, saat meladeni Yaman dalam laga pamungkas fase grup di Stadion Madya mulai pukul 19.30 WIB. Sebab, hanya juara grup yang akan lolos otomatis ke Piala Asia U-20 2025. Sementara, runner-up akan mengadu nasib dengan peserta dari grup lain.

Layak atau tidak?

Kendati Indonesia hanya membutuhkan hasil imbang untuk menjadi juara grup, karena unggul selisih gol dari Yaman, namun melihat performa anak-anak Garuda di laga pertama vs  Maladewa, yang susah payah menciptakan gol. Lalu, laga kedua fase grup vs Timur Leste, yang sempat kebobolan satu gol, pun susah payah membuat gol, maka laga versus Yaman, akan menjadi deskripsi lengkap, apakah Timnas Indonesia U-20 layak dan memiliki standar level Asia?

Proses dibentuknya tim ini cukup panjang perjalanannya. Publik sepak bola nasional dapat mengikuti prosesnya via jejak digital.

Namun, dari seluruh pemain yang pernah masuk tim dengan sistem promosi dan degradasi, akhirnya, di Kualifikasi ini, mereka adalah yang dianggap terbaik, karena belum ada yang lebih baik lagi dari mereka.

Layaknya sebuah timnas, seharusnya, setiap pemain memenuhi standar teknik, intelegensi, personality, dan speed (TIPS) ukuran timnas. Tetapi sudah berkali-kali saya ulas, bahwa di tim ini, sangat minim pemain yang memenuhi standar cerdas intelegensi dan personality.

Faktanya, saat versus Maladewa danTimor Leste, semua publik dapat menilai. Sementara netizen yang belum cerdas malah menyalahkan pelatih. Padahal pelatih sudah menggunakan analisis, game plan, strategi, dan taktik yang mumpuni. Tetapi siapa yang mempraktikan di lapangan?

Saya paham, beberapa pemain nampaknya tidak "nyampe" dengan arahan pelatih. Ini mengingatkan nasihat Shin Tae-yong (STy) di timnas senior. Percuma banyak memberikan arahan dan instruksi kepada pemain yang "bodoh", lemah intelegensi. Semakin diberikan arahan dan masukan, pemain yang "bodoh" malah akan tambah "ngawur" bermainnya.

Lihatlah timnas senior terkini, versus Arab Saudi dan Australia,  berapa pemain asli binaan Indonesia yang dimainkan, karena dianggap STy memenuhi standar untuk level bermain di kancah Asia?

Saya pun yakin, Indra Sjafri berpikir sama seperti STy. Berapa pemain sih? Yang ada di skuat timnas U-20 yang benar-benar layak memenuhi standar pemain timnas untuk level Asia? Jawabnya, pasti, hanya satu, dua, atau tiga pemain.

Untuk itu, mari kita buktikan, bagaimana anak-anak bermain versus Yaman. Hasilnya akan mendeskripsikan, timnas U-20 ini layak tidak bersaing di Piala Asia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun