Seperti sudah saya tulis sebelum laga, versus Arab Saudi, lalu saya tulis lagi sebelum meladeni Australia, Timnas Garuda yang kini tidak remeh, asal Shin Tae-yong (STy) melakukan Lima Kunci versi saya, maka poin akan di dapat.
STy cerdas
Saya melihat, STy pun melakukan Lima Kunci itu dengan "cerdas". Hasilnya, sukses mencuri poin di kandang Arab Saudi, Jumat (6/9/2024). Sukses pula meraih poin di hadapan publik sepak bola nasional di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa malam (10/9/2024).
Namun, Lima Kunci versi saya, yang diterapkan STy, dalam praktiknya, masih ada beberapa pemain yang nampak lemah Intelektual (I) dan Personality (P).
Berikut analisisnya:
(1) Game plan, strategi, dan taktik STy, tepat. (Tidak ada catatan)
(2) Pemain yang dipercaya turun sesuai game plan, strategi, dan taktik, benar-benar cerdas TIPS. (Ada catatan)
a. Ini hanya berlaku pada pemain belakang dan penjaga gawang.
b. Untuk pemain tengah dan depan masih sangat terlihat kendala kelemahan I dan Pnya. Seperti berkali-kali sok berlama menguasai bola, ujungnya selalu bola dapat direbut lawan dan akibatnya selalu mengancam gawang.
(c) Setali tiga uang, pemain depan yang diturunkan, semua saya catat melakukan perbuatan egois individualis. Menghambat Garuda mencetak gol karena "Serakah". Empat peluang yang sejatinya bisa menjadi gol, dibuang oleh faktor I dan P yang lemah.
(d) Struick, Marselino, Ragnar, dan Witan, memiliki peluang mencetak gol, tetapi peluang menjadi gol 100 persen akan terjadi bila bola disodorkan ke rekannya yang posisinya lebih menguntungkan. Tetapi empat peluang dari empat pemain ini, dibuang percuma karena "EGOIS".
(d) Di nomor (2) ini, kekawatiran saya pun terbukti, Â meski STy menurunkan pemain yang sudah bebas hukuman kartu kuning, pemain ini tetap pertahankan tradisi mengoleksi kartu kuning lagi. Beruntung, pemain ini cukup signifikan berpadu dengan pemain lain dalam menjaga pertahanan Garuda, dan sukses tanpa kebobolan.
(3) Strategi dan Taktiknya, meski berstatus tuan rumah, didukung suporter, STy tidak gegabah bermain menyerang. Â Tetap bermain sabar, Â dan aman di sektor belakang, baru melakukan serangan dengan kecepatan. Tidak parkir bus. Pun tidak bermain terbuka. Sebab, serangan Australia sangat tajam. (Tidak ada catatan).
(4) Ternyata tidak semua pemain mampu meminimalisir kesalahan, sebab tetap ada yang sok coba-coba menguasai bola, ceroboh, egois, individualis. (Catatan di nomor 2)
(5) Alhamdulillah, hampir semua pemain tidak terprovokasi lawan yang tujuannya mengacaukan personality (emosi), hingga tidak berpikir cerdas (otaknya). (Tidak ada catatan).
Australia dominan, Indonesia efektif
Sesuai analisia Lima Kunci versi saya itu, semua dilakukan tepat dan cerdas oleh STy. Boleh saja lawan menang penguasaan bola, tetapi Timnas Garuda bermain efektif. Tetap menyengat dalam menyerang. Tidak berbeda saat dijamu Arab Saudi.