Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hati yang Darurat?

25 Agustus 2024   00:21 Diperbarui: 25 Agustus 2024   05:27 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara orang yang memiliki penyakit hati sesuai makna konotatif, yaitu sesuatu yang ada di dalam tubuh manusia yang dianggap sebagai tempat segala perasaan batin dan tempat menyimpan pengertian (perasaan dan sebagainya) di antaranya adalah:
(1) Orang berhati kedondong.
(2) Orang berhati terlonjak.
(3) Orang berhati batu
(4) Orang berhati binatang.
(5) Orang berhati busuk.
(6) Orang berhati tungau.

Sesuai Ajaran Islam

Terkait hati, sesuai Ajaran Agama Islam, dalam (HR. Bukhari dan Muslim), Rasulullah Shallallahu`alaihi wa Sallam bersabda:

"Dan ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuh, dan jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah itu adalah hati."

Berikutnya dijelaskan bahwa ada tiga jenis hati manusia. Yaitu qolbun mayyit, qolbun maridh, dan qolbun salim.

(1) Qolbun mayyit atau hati yang mati. Orang yang memiliki qolbun mayyit, jahatnya lebih jahat dari binatang sebab jahatnya menggunakan akal. Kondisi hati ini juga tidak memiliki kehidupan dan tidak mengenal Tuhannya. Orang dengan hati ini maka akan memuaskan apa yang disukainya.

(2) Qolbun maridh atau hati yang sakit. Dia bisa saja beriman, tapi penyakit hatinya banyak. Oleh sebab itu, tidak pernah tentram, galau, was-was, cemas, tidak menikmati hidup. Orang dengan hati yang sakit memiliki perasaan iri hati, arogan, sombong, ujub, takabbur, dan penyakit hati yang lain.

(3) olbun salim. Inilah orang yang hatinya bersih dan mulia. Orang yang bahagia hidupnya karena tidak ada penyakit di hatinya. Hati yang sehat dan memiliki kesempurnaan serta kekuatan sesuai dengan fungsi yang sebagaimana ditetapkan-Nya.

Seseorang yang berpenyakit hati tidak melihat kebenaran sebagai kebenaran. Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an yang artinya:

"Dan adapun orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit, maka (dengan surah itu) akan menambah kekafiran mereka yang telah ada dan mereka akan mati dalam keadaan kafir." (QS. At-Taubah : 125)

Semoga, saya, kita, termasuk golongan orang-orang yang memiliki hati bersih dan dimuliakan Allah karena ber-Qalbun Salim, yaitu memiliki sifat dan karakter seperti makna hati sesuai KBBI, yaitu orang yang memiliki hati:
(1) Nurani.
(2) Sanubari.
(3) Tawajuh.
(4) Terbuka.
(5) Berhati.
(6) Berlian.
(7) Keras.
(8) Putih.
(9) Rendah hati.
(10) Sali, dan
(11) Sehati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun