Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Benar, Pemain Cerdas I dan P Penentu Timnas U-19 ke Final

27 Juli 2024   22:03 Diperbarui: 27 Juli 2024   22:09 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Seperti sudah saya sampaikan sebelum laga, bahwa penentu kemenanganTimnas Indonesia U-19 versus Malaysia U-19 di babak semifinal Piala AFF U-19 2024 yang dihelat di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Sabtu malam (27/7/2024) adalah kecerdasan intelegensi (I) dan kecerdasan personality (P) pemain.

Pemain pembeda yang cerdas I dan P itu adalah Muhammad Alfharezzi Buffon. Usai laga saat diwawancara media pun, tetap rendah hati. Buffon mengatakan semua karena dukungan dan kerjasama teman-teman sesuai instruksi pelatih.

Proses menuju AFC U-20

Meski Indra menyebut bahwa Piala AFF U-19 adalah proses persiapan tim menuju Piala Asia/AFC U-20 2025, di laga versus Malaysia ini, para pemain yang cerdas I dan P yang tidak lebih dari 8 orang, nampaknya sudah berproses menuju penampilan yang menjanjikan. Dapat menutup kelemahan I dan P pemain lain yang nampak masih tetap tidak menyadari akan kelemahannya.

Untuk apa memiliki teknik (T) dan speed (S) mumpuni, tetapi bermain egois, individualis, sering membuat kesalahan elementer, tidak bermain simpel, yang ujungnya merugikan dan membahayakan tim. Itu semua, terjadi karena persoalan I dan P yang lemah.

Strategi dan taktik tepat

Kemenangan atas Malaysia membuat head to head menjadi tujuh pertemuan, Malaysia menang dua kali, imbang empat kali, dan Indonesia mencatatkan kemenangan pertama, tentu ini lebih dari sekadar kemenangan, tetapi juga gengsi dan harga diri bangsa.

Dalam laga ini pun, Indra Sjafri sudah menemukan komposisi pemain yang tepat, meski masih dalam proses menuju komposisi terbaik. Strategi dan taktik sangat tepat. Di babak pertama, pemain yang diberikan kepercayaan merumput, nampak untuk menguji, menjajaki, membaca permainan, dan menguras fisik lawan.

Kemudian di babak kedua, komposisi, game plan, diubah dengan pola bermain sesuai karakter pemain cepat. Strategi dan taktik ini pun ampuh. Pemain yang cerdas I dan P lah yang tetap menjadi pembeda dan penentu kemenangan.

Selamat Timnas Indonesia U-19, satu kaki kalian sudah menjejak ke fase juara. Yakin, dengan tetap rendah hati, tidak jemawa, Thailand pun akan dapat ditekuk. Pun dengan pondasi cerdas I dan P. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun