Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional, sosial, dan pengamat sepak bola nasional. Ini Akun ke-4. Akun ke-1 sudah Penjelajah. Tahun 2019 mendapat 3 Kategori: KOMPASIANER TERPOPULER 2019, ARTIKEL HEADLINE TERPOPULER 2019, dan ARTIKEL TERPOPULER RUBRIK TEKNOLOGI 2019

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Beberapa Pemain Masih Lemah I dan P, Butuh Pedagogi Ala Indra

18 Juli 2024   15:10 Diperbarui: 18 Juli 2024   16:54 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Sportdetik.com


Seusai laga perdana versus Filipina, kepada awak media,Timnas Indonesia U-19 dinilai Indra Sjafri masih mempunyai kelemahan, tampil belum konsisten.


"Game plan yang kami rencanakan dan filosofi yang dibangun untuk tim ini belum konsisten. Oleh karena itu, saya pikir memang tim usia muda perlu waktu dan butuh kesabaran," kata Indra Sjafri.

Indra pun menambahkan bahwa "Saya selalu bilang ke anak-anak agar tidak menganggap tiap pertandingan itu mudah, karena itu yang akan membuat mental mereka berkembang. Anak-anak ini masih muda dan harus dikawal agar selalu terjaga mental juaranya," tambahnya.

Lemah IP, TS mumpuni (TIPS)

Terlepas penilaian Indra kepada anak asuhnya, sebab yang tahu kondisi dan apa yang terjadi di lapangan apa sesuai game plane atau tidak, konsisten atau belum, adalah pelatih, dalam laga versus Filipina saya mencatat sedikitnya ada 5 pemain yang masih wajib disentuh dengan pedagogi ala Indra Sjafri.

Pasalnya, sedikitnya masih ada 5 pemain yang diturunkan sejak kick off masih teridentifikasi lemah intelegensi (I) dan personality (P). Masih nampak "sok menguasai bola lama-lama", tidak bermain simple, nampak egois dan individualis. Bahkan beberapa pemain yang masih lemah I dan P itu, menjadi celah lawan untuk melakukan serangan balik.

Mungkin, akibat dari beberapa pemain yang masih lemah I dan P sehingga nampak egois dan individualis itu, menjadi penyebab permainan tidak konsisten, tidak sesuai game plane.

Berikutnya, kesempatan mecetak gol yang lebih terbuka, justru ditutup oleh pemain yang egois. Pun, serangan balik lawan sering tercipta akibat kesalahan pemain yang masih lemah I dan P itu.

Beruntung, seperti sudah saya tulis di artikel sebelumnya, bahwa lawan Garuda U-19 di fase Grup, dari semua catatan yang obyektif, Filipina, Kamboja, dan Timur Leste masih di bawah level anak asuh Indra Sjafri, terlebih bila dilihat dari catatan rapor TIPS pemain secara individu mau pun rapor TIPS tim. Sebagian besar pemain Garuda cukup mumpuni dalam hal teknik (T) dan speed (S)

Pedagogi ala Indra

Atas kisah di laga versus Filipina, dengan tetap tidak meremehkan lawan, saya yakin Indra dan tim akan mampu memperbaiki kelemahan intelegensi dan personality pemain. Sehingga, harapan tim bermain konsisten sesuai game plane di laga kedua saat meladeni Kamboja di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu malam (20/7), kickoff pada pukul 19.30 WIB dapat terwujud. Aamiin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun