Terbayangkah bagaimana membuat program/desain latihan untuk menuju pentas akhir semester, hampir 100 peserta didik, semuanya ingin mendapat peran. Sementara jadwal latihan hanya sekali dalam seminggu? Naskahnya bagaimana?
Namun, dengan kondisi yang ada, dengan berbagai-bagai keterbatasan, mengingat niat ikhlas untuk berbakti regeerasi, maka di akhir semester 1 Teater Tupat tetap berhasil memproduksi pentas 1. Dan, di akhir semester 2 pun berhasil memproduksi pentas 2.
Kondisi itu, bahkan bila saya laporkan ke MURI, mungkin akan masuk rekor MURI.
Dalam pikiran dan hati peserta didik, coba saya tanamkan bahwa berteater tujuannya adalah untuk menjadi manusia yang rendah hati. Berteater membuat peserta didik terbudaya berdoa dan konsentrasi sebelum melakukan langkah kehidupan apa pun. Berteater membuat vokal dan bicara menjadi jelas dan tegas.
Untuk menjadi manusia yang rendah hati, pondasinya adalah cerdas Iseaki (intelektual, sosial, emosional, analisis, kreatif-imajinatif, iman).
Iseakilah yang menjadi Kurikulum dalam pendidikan, pelatihan, dan pentasan. Pada akhirnya, rapor penilaian ekskul teater adalah berdasarkan Iseaki peserta didik.
Satu tahun ajaran, 2023/2024, berbakti regenersi melalui Bendera Teater Alir untuk SDN Tugu 4, sudah dilalui. Banyak catatan. Tetapi, sebab niatnya adalah berbakti regenerasi melalui kesenian teater, maka semua catatan dalam proses pendidikan, pelatihan, dan pementasan adalah membanggakan dan menyenangkan.
Semoga
Semoga, melalui Bendera SSB Sukmajaya dan Teater Alir, di tahun ajaran 2024/2025, saya masih diberikan kesehatan jiwa dan raga untuk dapat melanjutkan niat berbakti regenerasi, baik berlanjut di SDI Al-Fauzien, SDN Tugu 4, atau sekolah formal lainnya (SD/SMP/SMA) atau Kampus atau di instansi, dll. Aamiin.
Pun dapat berbakti regenerasi dalam hal pendidikan, keorganisasian, kepemimpinan, dll. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H