Di tengah euforia sepak bola nasional yang naik daun. Sore ini, saya mendapat kabar gembira dari Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri. Melalu pesan WhatsApp (WA), Selasa malam (14/5/2024), pukul 18.12 WIB, Indra Sjafri berbagi kabar kepada saya, sepulang dari Belanda, setelah menyelesaikan kursus tahap 3. Kabar dari Indra, saya ulas berikut ini.
Euforia
Bagi saya, kabar dari Indra Sjafri, melengkapi kegembiraan Indonesia. Sebab, terbaru, Timnas Indonesia mampu menembus empat besar Piala Asia U-23 2024 dan memainkan babak playoff Olimpiade Paris 2024 yang menjadi catatan sejarah tersendiri.
Lebih hebat lagi, semua hal tersebut ditorehkan oleh sebagian besar talenta sepak bola muda Indonesia, yang dididik dan dibina tidak secara instan. Tetapi, Witan cs lahir dari proses spartan sepak bola akar rumput yang boleh saya ungkap, ibaratnya para pembina dan wadahnya berdarah-darah untuk membesut mereka hingga menjadi pemain tumpuan Timnas yang mengharumkan Indonesia.
Jadi, Witan cs yang saya tahu kecil dan berkembangnya mereka di mana, dibina dan dirawat oleh siapa, adalah bukti bahwa, meraih prestasi, mustahil dengan cara instan.
Pun dukungan pemain naturalisasi, mereka pun menjadi cemerlang karena siapa? Karena proses pembinaan di akar rumputnya, di negeri bernama Belanda. Negeri yang baru menjadi tempat kursus Blok 3. Belanda pun di pilih FIFA karena keberhasilan pembinaan sepak bola akar rumputnya.
TLD Â Blok 3
Melalui pesan WA, Indra Sjafri membagi kisah tentang kursus yang telah diikuti di tahap 3 ini, selama enam hari di Belanda. Kisahnya:
FIFA Technical Leadership Diploma (TLD) atau Kursus FIFA TLD yang diikuti oleh 24 peserta dari 23 negara yang baru pertama kali diadakan di dunia ini, sudah memasuki blok ke-3 dari total 4 blok yang akan dijalankan selama 18 bulan sejak bulan Mei 2023.
Indonesia pun cukup berbangga, pasalnya, meski dalam kursus pertama yang diselenggarakan oleh FIFA ini, masih terbatas kuotanya, hanya untuk 23 negara. Â Ada satu negara yang wakilnya ditunjuk 2 orang. Sementara 22 negara lainnya hanya diwakili oleh 1 orang.
Penunjukan peserta kursus pun, langsung atas pilihan FIFA, bukan negera atau federasi sepak bolanya yang mengirim perwakilan. Karenanya, saya ulangi lagi bahwa Indonesia cukup berbangga, sebab FIFA langsung menunjuk Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri menjadi satu dari 24 peserta terpilih itu.