Sebagai "orang kampung/lokal", bergaulnya, juga dengan "orang kampung/lokal", prestasi tertingginya bisa jadi hanya "prestasi kampungan/lokalan". Tetapi, sebagai "orang kampung/lokal", bergaulnya dengan "orang kota/luar", maka prestasi tertingginya, "prestasi kotaan/luaran".
(Supartono JW.28042024)
Catat! Sebelum laga semi final, di Piala Asia U-23 kali ini, dari fase grup dan babak 8 besar, Uzbekistan cleansheet. Dalam pasukan Garuda, di semi final, tetap ada 4 (empat) kelemahan!
Mimpi tampil di putaran final Olimpiade untuk kali kedua bagi Timnas Indonesia U-23, bisa saja hanya menjadi sekadar mimpi, bila Shin Tae-yong (STy) dan anak asuhnya, takabur.
Sesuai catatan sejarah, Timnas Indonesia pernah tampil di Olimpiade pada 1956. Artinya, kembali ke Olimpiade adalah penantian selama 68 tahun. Meski jalan menuju ke Olimpiade Paris, masih ada 3 cara.
Cara pertama otomatis lolos ke Olimpiade Paris, bila berhasil menang atas Uzbekistan di laga semi final. Bila kalah, cara kedua adalah bertanding di perebutan juara ketiga. Dan, cara ketiga, bila kalah juga di perebutan juara ketiga Piala Asia U-23 2024, maka harus melakukan pertandingan play off melawan wakil dari Afrika, Guinea. Berdasarkan ranking FIFA, Guinea saat ini bercokol di peringkat 76 dunia.
Takabur, realistis, kelemahan Garuda
Takabur sesuai KBBI adalah merasa diri mulia (hebat, pandai, dan sebagainya), angkuh atau sombong. Sifat takabur, suka membanggakan diri seringkali akan membuat luput. Luput artinya hilang, lepas, tidak terjangkau.
Sikap takabur yang membuat luput adalah hasil dari perasaan memandang orang lain seakan jauh lebih rendah dibanding dirinya. Tidak membumi, over percaya diri, karena sudah berhasil menggusur lawan-lawan berperingkat 71 (Yordania), 24 (Australia), dan 23 (Korea Selatan) dunia. Sementara Uzbekistan, lawan di semi final hanya berperingkat 64 dunia.
Jepang, ranking 18 atau Irak, ranking 58, pun bisa jadi akan menjadi lawan Indonesia bila Witan cs gagal mengatasi Uzbekistan.