Saat saya sedang menulis artikel dengan judul "Becermin dari Laga Versus Irak" Selasa (16/1/2024), saya mendapat pesan WhatsApp (wa) dari Indra Sjafri, Direktur Teknik (Dirtek) PSSI yang sekaligus sedang mengampu Timnas Indonesia U-20.
Dalam pesannya, Indra mengungkapkan bahwa Timnas Indonesia U-20 menjadikan Sport Science sebagai salah satu pilar utama dalam mempersiapkan Tim. Dengan mengumpulkan data dan profile yang akurat, kita jadi tahu detail apa saja hal yang perlu kita perbaiki.
Di sisi mana harus dikejar ketertinggalannya dan keunggulan. Apa yang harus dipertajam, sehingga menjadi spesialis bagi pemain kita.
Dalam pesannya, Indra menulis untaian kata-kata yang sangat menarik dan tajam. "Selama ini kita sering kali melakukan hal yang sama, namun berharap hasil yang berbeda."
Untaian kata-kata nan cerdas itu, bagi pihak atau publik sepak bola nasional yang sangat paham terhadap sepak bola nasional selama ini, tentu akan sangat paham maksud dan arahnya.
Indra pun menutup pesan dengan tagline yang akrab di hati publik sepak bola nasional, yaitu:
Garuda Nusantara
#Mendunia
#KitaGaruda
#BersamaGaruda
#SemangatMenolakMenyerah
Standar pemain timnas
Apa yang disampaikan langsung oleh Indra Sjafri terkait penggunaan Sport Science dalam TC Timnas Indonesia U-20 yang juga sudah dirilis oleh berbagai media nasional, menjadi angin segar bagi pembentukan Timnas Indonesia.
Pasalnya, selama ini standar seorang pemain dapat masuk dalam skuat Garuda, selalu dipertanyakan oleh publik sepak bola nasional. Siapa pun pelatih Timnas yang dipercaya oleh PSSI, selalu memiliki standar sendiri-sendiri.
Ujungnya, Timnas selalu dicurigai oleh publik sepak bola nasional sebagai tim yang dibentuk atas dasar berbagai kepentingan dan kepentingan, sampai timnas sebagai tempat pemain titipan pun masih bergaung hingga timnas asuhan Shin Tae-yong (STy) berlaga di Piala Asia.
Bahkan, catatan saya tentang timnas usai ditekuk oleh Irak, kesimpulannya sebagian besar pemain timnas (lokal) dan beberapa pemain timnas (naturalisasi) masih lemah intelegensi, personality, dan teknik. Hanya speed yang nampak terlihat mulai dapat mengimbangi lawan.