Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sejarah! Satu Malam Dua Timnas di Laga Piala Dunia

16 November 2023   11:02 Diperbarui: 16 November 2023   11:06 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: id.pngtree.com



Sejarah. Dua Timnas sepak bola Indonesia, dalam satu malam akan berlaga dalam waktu yang berurutan. Dia adalah Timnas U-17 dan Timnas Senior.Temanya, sama-sama Piala Dunia. Bedanya, Timnas U-17 berlaga di laga terakhir fase Grup A Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo (SGBT) Surabaya. Akan menghadapi Timnas Maroko U-17 pada Kamis (16/11/2023) pukul 19.00 WIB.

Sementara, Timnas Senior Indonesia akan dijamu oleh
Lions of Mesopotamia, julukan Timnas Irak dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung di Stadion Internasional Basra, Kamis (16/11/2023), kickoff pada pukul 21.45 WIB.

Lupakan matematika

Hal menarik yang perlu diapungkan, bukan hanya calon lawan Timnas U-17, yaitu Timnas Maroko U-17 dan calon lawan Timnas Senior,  Timnas Irak, yang sudah memahami bahwa level Timnas Indonesia terkini sudah tidak mencerminkan peringkat FIFA.

Faktanya, Timnas U-17 berhasil meraih 2 poin dari hasil menahan imbang tim kelas dunia, Ekuador U-17 dan Panama U-17 yang peringkatnya FIFAnya 36 dan 44.

Kedua tim yang beda peringkat di atas 100 dari Indonesia, namun dalam laga fase Grup A Piala Dunia, hasilnya anak asuh Bima Sakti dapat menahan imbang.

Di sisi lain, Timnas Senior asuhan STy, saat ranking FIFA Indonesia masih di atas 150, malah mampu hanya kalah 0-2 dari tim peringkat 1 dunia, Argentina.

Karena itu, baik anak-anak asuhan Bima Sakti (BS) mau pun Shin Tae-yong (STy), meski U-17 harus menghadapi tim peringkat 13 FIFA, Maroko. Lalu, yang senior harus meladeni Irak yang ada di posisi 68 dunia, sebagai tim berperingkat 145 dunia, atas perkembangan Timnas Indonesia yang signifikan, maka perbedaan peringkat hanya ada dalam catatan matematika.

Saya yakin, anak-anak Garuda U-17 dan Senior, tentu akan melanjutkan tren positif. Tampil meladeni Maroko dan Irak, jauh dari cerminan level 145 dunia.

Bagi saya, dengan memerhatikan peringkat, maka bila Garuda U-17 mau pun Senior kalah, bahkan sampai 5 gol pun, masih saya anggap menang.

Namun, kondisi Timnas U-17 dan Timnas Senior terkini, kualitas teknik, intelegensi, personality, dan speed (TIPS)nya sudah melesat jauh dari keadaan ranking FIFAnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun