Menanam, maka dapat memetik. Itulah berkah yang hanya dalam hitungan jam lagi akan  dirasakan oleh Indonesia, PSSI, dan Timnas Indonesia U-17. Momentum ini, pun berkah untuk SSB Sukmajaya. Sebab, jelang usia 26 tahun, ada tanaman yang berhasil dipetik di Piala Dunia edisi ke-19.
(Supartono JW.08112021)Â
Indonesia akan menjadi perhatian publik sepak bola dunia, sebab diberikan kesempatan oleh FIFA menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.
Tentu kesempatan yang diberikan FIFA kepada Indonesia melalui PSSI, bukan hal yang sekadar membalik telapak tangan. Di dalamnya sudah ada hal-hal yang ditanam oleh Indonesia melalui PSSI terkait sepak bola.
Batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, Indonesia dan PSSI sudah menanam (baca: menyiapkan stadion dan insfrastruktur lainnya), ternyata tidak disia-siakan oleh FIFA.
Bahkan, FIFA, Indonesia, dan PSSI yang sudah menanam persiapan Piala Dunia U-20 tetap dapat memetik untuk dialihkan menjadi olahan hasil tanaman untuk Piala Dunia U-17 2023. Sekali dayung, tiga pulau terlampau. Artinya, dari hasil menanam itu pun dipetik.
Pertama, Indonesia melalui PSSI ditunjuk oleh FIFA menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 edisi ke-19 tahun 2023, mulai 10 November 2023 hingga 2 Desember 2023.
Kedua, Ini adalah pertama kalinya Indonesia menggelar sebuah turnamen FIFA. Ini juga merupakan pertama kalinya Piala Dunia U-17 digelar di Asia Tenggara.
Ketiga, PSSI mendapat berkah, Timnas Indonesia U-17 langsung menjadi peserta, tanpa perlu repot ikut babak kualifikasi. Sebab PSSI belum berandil besar atas terbentuknya Timnas Garuda yang diisi oleh 21 pemain hasil pendidikan, pelatihan, dan pembinaan di wadah sepak bola akar rumput yang sudah berdarah-darah menanam dan merawat mereka. Saya sebut, ini tetap berkah bagi Indonesia.
Berkah untuk SSB Sukmajaya
Atas berkah yang diterima oleh Indonesia melalui PSSI, dalam konteks Piala Dunia U-17 2023 ini, SSB Sukmajaya pun ikut memetik buah dari apa yang sudah ditanam menjelang 26 tahun, sejak lahir pada 10 Juni 1998.