apresiasi akan datang sendiri menghargai.
Bila sudah berupaya dan berjuang melalui proses dan cara yang benar serta baik, lalu menghasilkan kesuksesan dan prestasi, makaDrs. Supartono, M.Pd / Supartono JW
Pengamat pendidikan nasional dan sosial
Pengamat sepak bola nasional
Sebagai publik pecinta sepak bola nasional, saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) PWI Pusat yang telah menghargai upaya dan perjuangan Timnas Indonesia U-22 yang telah menjuarai SEA Games 2023 Kamboja, dengan Anugerah Golden Award (AGA) VI 2023.
Sekali dayung dua pulau terlampau, Anugerah AGA VI 2023 dari Siwo PWI Pusat dalam Kategori Umum, mengapresiasi dan menghargai Timnas Indonesia U-22 sebagai Tim Terbaik dan Indra Sjafri sebagai Pelatih Terbaik.
Saya menyebut, bila sudah berupaya dan berjuang melalui proses dan cara yang benar serta baik, lalu menghasilkan kesuksesan dan prestasi, maka apresiasi akan datang sendiri menghargai.
Apa yang dilakukan oleh Siwo PWI Pusat menghargai dan mengapresiasi atlet-atlet berprestasi di Indonesia secara konsisten, saya acungkan jempol. Saya mendoakan agar AGA Siwo PWI Pusat ini akan terus ada, sebab keberadaannya akan menjadi motivasi tersendiri bagi para atlet berprestasi di Indonesia.
Menghargai dan mengapresiasi
Perlu saya kemukakan di sini, sikap menghargai dan mengapresiasi, umumnya bagi masyarakat di Indonesia yang tingkat pendidikannya masih tertinggal dari negara lain, masih menjadi barang langka, barang mahal.
Karenanya, bila ada perorangan, kelompok, golongan, instansi, institusi, sampai pemerintahan RI, melakukan apresiasi dan memberikan penghargaan untuk perorangan/tim/kelompok/golongan/masyarakat yang berprestasi, sudah pasti, siapa yang memiliki ide atau otak di balik kegiatan apresiasi dan penghargaan itu, dapat saya pastikan orang-orang terdidik yang kaya pikiran dan kaya hati. Orang-orang yang berbesar hati dan rendah hati.
Sebagai contoh, sepanjang perjalanan kehidupan saya, di lingkungan pekerjaan dan hobi saya. Saya sempat merasakan berada di lingkungan orang-orang yang sangat pelit atau susah atau tertutup mata hatinya untuk memberikan apresiasi atau penghargaan, meski ada prestasi yang telah dicapai.
Setelah saya telusuri, ternyata siapa di balik orang-orang itu, adalah orang-orang yang miskin pikiran dan miskin hati, meski sudah terdidik. Bahkan mereka hanya berpesta pora untuk kelompok dan golongannya sendiri.