Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Selalu Kosongkan Gelas, Selalu Belajar Menjadi Pendengar yang Benar dan Baik

27 Juli 2023   14:25 Diperbarui: 27 Juli 2023   14:54 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW


Mendengarkan orang lain, akan banyak hal benar dan baik yang saya dan kita, dapatkan. Menjadi pintu-pintu lain dari langkah-langkah yang belum tertapaki, untuk perbuatan benar dan baik lainnya, berikutnya. Bekal untuk produk kreativitas dan inovasi. Pondasinya kerendahan hati, karena kaya pikiran dan kaya hati.

(Supartono JW.27072023)

Apakah saya sudah menjadi pendengar yang baik? Apakah para elite dan pemimpin di negeri ini sudah menjadi contoh dan keteladanan dalam hal menjadi pendengar yang baik?

Sangat mudah mengidentifikasinya. Tetapi sangat sulit menjinakkannya. Lihatlah di pemerintahan. Di DPR. Di dunia pendidikan, dan lainnya. KKN, menjadi produk unggulan di negeri ini, di semua lini kehidupan, buah dari tidak menjadi pendengar yang baik. Terutama karena diteladani oleh partai-partai politik.

Lihat produk kebijakan pemerintah dan DPR. Apakah hasil dari mendengar rakyat?

Masalah PPDB, bahkan Kamis, (27/7/2023), masih ada sekolah yang didemo oleh calon orangtua peserta didik yang dicurangi. Apakah hasil dari mendengar?

Dalam sepak bola, Piala Dunia U-17 justru dijadikan panggung untuk kepentingan. Semakin hari, semakin jelas arahnya ke mana? Semakin membuktikan, sepak bola adalah kendaraan saja bagi mereka-mereka. Apakah dari hasil mendengar. Juga dari hasil kerendahan hati? 

Lihat lini kehidupan yang lain. Identifikasi. Apakah tidak sama? Cek-ricek di sekeliling kita, masih banyak orang yang tidak mau mendengarkan masukan dan saran. Tapi sok pintar. Sok tahu. Padahal miskin kompetensi, pengetahuan dan pengalaman, dll.

Barang mahal

Kata-kata, jangan hanya fokus kepada diri sendiri, sebab akan banyak mendapatkan hal benar dan baik lainnya, bila mau mendengarkan orang lain atau menjadi pendengar yang baik. Tentu, sering kita jumpai di berbagai situasi, seperti dalam pendidikan keagamaan, pendidikan formal, pendidikan keluarga, masyarakat, di media, medsos, dll, baik secara tulisan mau pun lisan.

Namun, dalam praktiknya, mulai dari diri saya sendiri sebagai rakyat jelata, hingga rakyat elite di negeri ini, mau mendengarkan orang lain atau menjadi pendengar yang benar dan baik, masih menjadi barang mahal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun