Ayo dipikirkan agar terjadi kesepahaman dan kesetaraan pemahaman dan pola pemikiran. Grup WA panitia dan peserta kompetisi, seharusnya, anggotanya adalah panitia inti dan perwakilan peserta yang secara struktur sejenis. Semisal, anggota grup wa dari peserta berisi jabatan struktur yang sama, yaitu semisal hanya terdiri atas seluruh pemilik SSB. Atau seluruh ketua SSB. Atau seluruh manajer Tim. Atau seluruh pelatih. Jadi, grup berisi satu kesatuan yang homogen dalam pemahaman dan pemikiran, tidak pincang. Akan terhindar miskomunikasi dan kesalahpahaman serta pemahaman. Garansinya, semua anggota grup akan ada dalam satu frekuensi. Pembahasan mau pun hal yang ada di dalamnya, tentu akan fokus sesuai dengan keberadaan anggota grup yang memiliki kompetensi dan pendidikan yang setara.
Drs. Supartono, M.Pd. / Supartono JW. Pengamat, praktisi pendidikan nasional dan sosial. Pengamat, praktisi sepak bola nasional.
Sebuah catatan pekan ke-15 Liga Fair Play (LFP) U-14. Depok, 2 Juli 2023
Lima belas pekan telah dilalui, sejak Minggu, 2 Februari hingga Minggu, 2 Juli 2023, di lapangan Ayo Arena, Sentul City, Bogor, gelaran Kompetisi Liga Fair Play (KLFP) U-14 2023 yang dioperatori oleh Indonesia Junior Soccer League (IJSL), sukses dihelat.
Catatan akhir saya
Seperti saya sudah menulis catatan kecil dalam artikel di setiap pekan KLFP U-14 ini, saya juga tidak perlu membahas tentang IJSL itu siapa. Sebab, catatan tentang IJSL juga sudah berkali-kali dalam ulasan artikel saya.
Yang pasti, di pekan terakhir, pekan ke-15 pada Minggu, 2 Juli 2023, KLFP ditutup dengan manis dan sukses. Namun demikian, KLFP U-14 2023 yang digelar sebagai pilot project ini, sejatinya, bila diidentifikasi kekurangan dan kelemahannya, baik dari segi penyelenggara mau pun peserta, bisa di sebut lulus. Bisa pula dianggap belum lulus. Karena, baik penyelenggara mau pun peserta, semuanya masih menyatakan satu suara, tetap sama-sama masih belajar.
Namun, sebagai sebuah kegiatan pilot project, catatan-catatan dari gelaran KLFP U-14 perdana inilah dapat dibuat indikator penilaian untuk membuat standar, yang dianggap lulus seperti apa. Yang belum lulus seperti apa. Lalu, bila KLFP ini mau dilanjutkan, apa yang harus diperbaiki dan dipertahankan. Lalu, apa KLFP ini, juga membuat PSSI tersentuh hati? Apakah PSSI melirik? Sampai memberikan apresiasi, seperti sekadar mengucapkan kata "selamat, ya?"
Catatan saya, gelaran KLFP ini, terlepas dari segala kekurangannya, sejatinya wajib diketahui dan dilihat oleh PSSI, pasalnya, KLFP adalah kompetisi bertajuk fair play perdana di Indonesia. Tim-tim yang terlibat menjadi peserta, juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebagian di antaranya bahkan telah menjadi penyumbang pemain untuk Timnas Indonesia. Belum lagi penyelenggaranya, juga sudah makan asam garam kompetisi swasta terbaik di Indonesia.
Catatan saya, secara umum KLFP U-14 2023 ini sukses. Ada dinamika alami di dalamnya sebab SSB dan wadah kometisinya memang belum ada regulasinya dari PSSI. Dinamikanya, SSB peserta tidak dari wadah yang memiliki keseragaman struktur organisasi dan manajemen. Ada SSB yang pendidik dan pembinannya sesuai standar pendidikan. Ada yang tidak sesuai standar. Ada SSB yang sudah mengakar di Republik ini. Ada SSB yang baru muncul. Ada SSB yang siswanya dipenuhi pemain hasil pilihan atau seleksi. Ada SSB yang siswanya campuran hasil pembinaan murni dan ditambah siswa pilihan atau hasil seleksi. Ada SSB yang siswanya murni, dari hasil pembinaan asli SSB bersangkutan alias dari SSB pembinaan murni.