Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Emas SEA Games, Siapa Menanam, Siapa Memetik?

18 Mei 2023   14:28 Diperbarui: 18 Mei 2023   15:10 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW

Selanjutnya, berbekal pedoman dan catatan statistik pemain selama fase Grup, Indra pun tidak kesulitan meramu tim dan taktik, hingga Vietnam menjadi korban di semi final. Selanjutnya, ibarat mesin diesel, panser Garuda semakin panas hingga menghajar Thailand dengan semua pemain yang dipercaya turun, semua memberikan kontribusi sekaligus menunjukkan bahwa TIPS mereka kembali menang atau berada di atas nilai TIPS pemain Thailand. Sebab, TIPS pemain Vietnam pun dikalahkan.

Kerja kolektif

Keberhasilan Indra, tim pelatih, tim ofisial, dan para pemain Timnas Indonesia U-22 membawa pulang medali emas SEA Games adalah hasil kerja kolektif.

Namun, sutradara dari keberhasilan meraih SEA Games tetap atas perjuangan Indra Sjafri yang didukung oleh tim pelatih muda harapan bangsa. Bima, Kurniawan, Eko, dan Sahari, tentu mendapat ilmu yang sangat berharga dari Indra Sjafri. Sebaliknya, Indra yang rendah hati, pasti juga menyerap masukan berharga dari para pelatih muda harapan Indonesia ini.

Matangnya para pemain U-22 ini, selain dari hasil olahan Indra dan tim, ada campur tangan para pembina, pelatih di SSB, Klub Liga 1 dan Liga 2. Ada campur tangan pelatih Timnas sebelumnya, Shin Tae-yong yang telah membawa sebagian dari 20 pemain  skuat SEA Games dalam persiapan panjang menuju Piala Dunia U-20 yang sampai gagal dua kali.

Jadi, pondasi Timnas Indonesia U-22 memang sudah dipoles cukup matang oleh setiap bagian yang sudah menyentuh pemain. Bukan pekerjaan instan yang semudah membalik telapak tangan. Matangnya para pemain U-22 ini juga hasil kerja kepengurusan PSSI era Iwan Bule.

Itulah kerja kolektif yang sudah dilakukan oleh semua pihak hingga para pemain U-22 dipilih masuk skuat oleh Indra Sjafri.  Sehingga, saya menyebut bahwa medali emas SEA Games adalah hasil kerja keras  Iwan Bule sebelumnya. Bukan hasil kerja keras pengurus PSSI baru apalagi Menpora baru. Bukan. Tidak.

Semoga, meneladani kepengurusan PSSI sebelumnya, hasilnya, menelurkan pemain yang matang melalui kompetisi dan gojlokan pelatih STy dengan Direktur Teknik Indra Sjafri, lahirlah 20 wajah pemain muda Indonesia yang dapat mengharumkan Indonesia. Meraih emas SEA Games yang sudah lepas 32 tahun yang lalu.

Yah, siapa menanam, siapa memetik?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun