Jersey inventaris tim olahraga, menanggung banyak beban. Digunakan untuk turnamen/kompetisi yang panjang. Bila setelah digunakan, dicuci tidak sesuai standar kebersihan, maka selain cepat kumal dan rusak, dia pun sumber penyakit. Sebab, sering diperlakukan sebagai lap atau alat pel atau keset tubuh setelah pertandingan usai oleh pemain yang rendah intelegensi dan personality.
(Supartono JW.13032023)
Sering kita jumpai pemain klub sepak bola yang pemilik/pengelola/manajemennya kaya karena dirinya kaya atau kaya karena donasi/sponsor, setelah usai laga, pemainnya bertukar jersey dengan pemain lawan atau jerseynya diberikan kepada suporter penggemarnya di pinggir lapangan yang memintanya.Â
Itu terjadi, karena stok jersey untuk warna yang sama disiapkan melimpah oleh manajemen tim.
Tetapi bagi klub guram (tidak kaya), maka jersey pemain adalah jersey inventeris, yang harus dijaga, dirawat, jangan sampai hilang atau rusak, sebab digunakan untuk sepanjang musim kompetisi.
Tim sepak bola akar rumput, klub biasa
Melihat fenomena tim kaya dan guram menyoal memperlakukan jersey inventaris tim, maka bicara tim-tim sepak bola akar rumput dan klub biasa, sudah seharusnya para siswa/pemainnya wajib memperlakukan jersey sebagai tim guram.Â
Anak/siswa di sepak bola akar rumput wajib mendapat asupan edukasi menyoal menjaga dan merawat jersey baik miliknya pribadi apalagi jersey inventaris tim/klub.
Kita ketahui, meski ada tim yang saat uji tanding/turnamen/kejuaraan/kompetisi, para pemainnya menggunakan jersey tanding milik sendiri, karena orangtua/pemain semua mampu membeli jersey seragam. Anak/siswa wajib dididik tentang bagaimana merawat dan menjaga jerseynya agar tetap awet, bersih, dan tidak menyimpan bakteri/penyakit.
Apalagi bila tim menggunakan jersey inventaris, sebab anak/siswa/pemain tidak semuanya mampu membeli jersey seragam. Anak/siswa/pemain, wajib lebih ketat lagi dalam pengawasan penggunaan jersey dan setelah jersey digunakan, utamanya agar jersey tetap terjaga dan terhindar dari adanya tambahan bakteri penyakit karena diperlakukan tidak sopan oleh anak/siswa/pemain.
Ada tim yang menggunakan jersey inventeris tim, sebab para pemainnya ada  tambahan dari tim lain, jadi tim bersangkutan wajib menyiapkan jersey untuk mengikuti turnamen/kejuaraan/kompetisi. Ini pun banyak yang terlewat mengedukasi anak/siswa/pemain untuk sopan pada jersey inventaris.