Cara bijak Indra Sjafri, membentuk Timnas SEA Games 2023, sangat layak diapresiasi dan wajib didukung oleh semua stakeholder terkait.
Tidak perlu dibandingkan
Apa yang dilakukan Indra, juga tidak perlu dibanding-bandingkan dengan apa yang dilakukan oleh pelatih Timnas Indonesia lainnya, baik dalam hal kebijakan memilih staf kepelatihan, memilih pemain, program TC, juga komunikasi dengan klub, dll. Pasalnya, Indra ya Indra.
Bagi saya, Indra yang sudah menorehkan prestasi untuk Garuda, pun dengan cara-caranya membentuk pasukan Garuda yang diampunya, plus dengan pendekatan pedagogi bukan hanya kepada pemain, klub, tetapi juga mengetahui latar belakang pemain dan keluarganya, menjadi kekuatan sendiri dalam membangun Timnas yang solid.
Apa yang kini dilakukan oleh Indra, tidak berbeda dengan cara blusukannya, dulu. Dulu, Indra sampai harus blusukan mencari talenta terbaik di tanah air, karena era kompetisi tidak seperti sekarang.
Namun, di era kompetisi sekarang pun, Liga 1 jalan, Liga 2 dan 3 dihentikan, Indra tetap bijak, mengakomodir para pemain dari Liga 2, meski sedang tidak berkompetisi, untuk mendapatkan kesempatan berjersey Timnas Indonesia. Dengan cara berdiskusi dengan manajerial klub (baca: blusukan era sekarang).
Lalu, tidak menambah masalah dengan memaksakan memanggil para pemain yang sedang bersaing panas di Liga 1.
Saya juga melihat, komposisi staf kepelatihan timnas U-22 Indonesia dalam menatap SEA Games 2023 Kamboja, cukup cerdas. Sehingga saya yakin, saat Timnas nanti terbentuk, akan terpilih pemain yang sesuai standar Timnas Indonesia.
Terbentuk tim cerdas
Standar pemain Timnas versi saya adalah  nilai rapor Teknik, Intelegensi, Personality, dan Speednya (TIPS) minimal di angka 85-95.
Dengan staf kepelatihan yang didukung
asisten pelatih Bima Sakti, Eko Purjianto, Kurniawan Dwi Yulianto,
Kemudian pelatih fisik, Alex Aldha, serta Sahari Gultom di posisi pelatih kiper. Saya yakin, pasukan Garuda Muda nanti akan diisi oleh para pemain yang pasti cerdas intelegensi dan personality.