Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola

"Gak Diajak Pak Erick, Ton, Ngurus PSSI?"

24 Februari 2023   07:49 Diperbarui: 24 Februari 2023   08:01 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali ke kelakar sahabat saya. Seandainya. Ini seandainya, ya? Seandainya,, saya diajak Mas Erick masuk ke dalam gerbong PSSI, meski saya yakin mampu duduk di bagian kepengurusan PSSI sesuai kapasitas dan kompetensi saya. Saya pastikan akan menolak.

Alasannya tegas. Saya tidak mau membantu dan bekerja di dalam lingkungan yang tidak pernah fair play.

Sebelum kelakar sahabat saya, dan jauh sebelum KLB di gelar. Komisi Pemilihan bahkan membuka kesempatan untuk pendaftaran bakal calon pengurus PSSI, yaitu untuk kursi Ketua, dua wakil, dan 12 exco.

Saya pun sama sekali tidak tertarik dan tidak mau ikut-ikutan mendaftar menjadi bakal calon pengurus yang skenario dan penyutradaraannya sudah terbaca.

Terlebih, saya punya pengalaman melamar menjadi Sekjen PSSI, tetapi saya mengundurkan diri dengan cara tidak hadir dalam proses ujian.

Kisahnya, saat PSSI membuka lowongan untuk kursi Sekjen yang kosong. Saat itu, dengan ikhlas dan serius, saya ikut melamar. Lamaran saya diterima PSSI nomor urut 7.

Namun, sebelum pelamar diuji, saya mendengar bahwa dibukanya lowongan untuk publik hanya sekadar formalitas.Dan, nyatanya tebakan publik terbukti, saat itu, Ratu Tisha yang benar terpilih menjadi Sekjen. Sebab, sebelum proses ujian, sudah terdengar selentingan, tentang drama settingan ini.

Erick buat dagelan?

Kini, setelah Erick terpilih, justru Erick yang membuat dagelan. Pasalnya setelah mencuit dengan melampirkan foto kegiatannya, ternyata publik melihat di dalam foto cuitan Erick ada sosok yang selama ini dikaitkan dengan hal negatif sepak bola Indonesia.

Lucunya, setelah media massa dan publik membahas, Erick langsung menghapus cuitan dan lampiran fotonya. Peristiwa ada sosok yang tidak disadari oleh Erick sontak menghebohkan jagad sepak bola nasional, menimbulkan beragam prasangka. Apalagi, Erick sendiri justru menghapus cuitan dan lampiran fotonya.

Pertanyaannya, apakah dagelan-dagelan PSSI pasca terpilihnya Erick Thohir masih ada episode lanjutan? Katanya mau bersih-bersih PSSI?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun