Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fungsi Bicara Zaman ini

3 September 2020   09:56 Diperbarui: 3 September 2020   10:19 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Supartono JW

Namun, sebagai rakyat Indonesia sejati, barangkali saya dan kita semua dapat membantu dengan memulai dari "bicara yang benar".

Sebab, tanpa disadari, bicara itu kini sangat signifikan menjadi "kendaraan" para "wong licik" yang ingin mencapai tujuannya demi tahta dan kekuasaan.

Berbicara kini menjadi salah satu kekuatan komunikasi yang efektif untuk sebagian kalangan. Meski beberapa kalangan menyadari bahwa melalui berbicara, maka kata yang keluar dari mulut tidak dapat ditarik kembali.

Melalui kendaraan pembicaraan, sesorang juga sengaja dengan perkataannya untuk tujuan membuat orang lain atau lawan sakit hati.

Bicara dengan perkataan yang diskenario, juga banyak ditujukan agar orang lain dan berbagai pihak bertengkar dan berseteru.

Bicara juga kini ditujukan untuk mencari pengikut dan simpatisan, karena dengan bicara yang meyakinkan, meski untuk "licik" rakyat tetap.akan ada yang terperdaya.

Orang-orang cerdik-cendekia, saat bicara akan melihat dan tahu kondisi bicaranya untuk siapa, lawan bicaranya siapa, dan akan menunjukkan kualitas dirinya.

Namun, orang-orang cerdik nan licik, tak akan memandang mereka bicara untuk siapa dan siapa lawan bicaranya.

Meski demikian, kini banyak pula orang-orang yang "bermuka dua/betopeng", namun perilaku bicaranya bak cerdik-cendekia, padahal isi pikiran dan hatinya, cerdik dan licik. Inilah yang sangat berbahaya. Sebab kelompok ini, malah biasanya sangat dekat dan ada di sekitar kita. Waspadalah. Tutur bicara itu sangat mujarab "memperdaya" dan menjadi/dijadikan "senjata".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun