Perseteruan malah terus dikobarkan, ada influencernya, ada buzzernya, dan rakyat pada umumnya hanya terus menjadi penonton abadi dan terus abadi pula dalam penderitaan dan kemiskinan.
Masyarakat sampai hari ini masih bingung, bagaimana menghentikan tawuran pelajar/sesama rakyat dan kerusuhan suporter sepak bola, karena yang diharapkan malah juga terus sibuk membikin perseteruan sendiri. Malah membikin benteng untuk memperkokoh dan memperkuat barisan seteru.
Sementara rakyat yang gerah atas semua sikap pemerintah dengan para pengikut dan pendukungnya serta influencer dan buzzernya, saat mencoba membela diri demi kembalinya kedaulatan rakyat, malah terus "diserang" dari segala penjuru.
Sampai kapan, perseteruan ini akan berakhir? Apakah setelah usai masa Jokowi dan partai yang mengusungnya lengser dari menguasai Indonesia, tidak akan muncul partai baru dan Jokowi baru yang akan meneruskan estafet perseteruan?
Bila pemerintahan ini benar, maka tak akan lahir KAMI. Tak akan diciptakan tandingan bernama KITA. Tak akan ada keisengan lahir KALIAN. Dan, paling utama akan terhenti tawuran pelajar, tawuran massa, dan tawuran/kerusuhan suporter.
Siapa yang akan mengentikan semua kekacauan itu di Indonesia? Siapa? Sampai kapan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H