Lebih mengherankan, dalam berbagai pemberitaan, baik Fahri maupun Fadli pun nyaman-nyaman saja dan tak akan menolak anugerah ini, bahkan untuk meyakinkan publik memberikan argumen mengapa mereka dipilih Jokowi. Miris. Di mana hati nurani itu?
Terlepas dari itu semua, selain masih ada yang lebih layak di banding Fahri dan Fadli untuk diberikan anugerah, nampaknya ini adalah upaya Jokowi untuk merangkul pengkritiknya agar jinak dan tidak membikin kegaduhan politik demi lancarnya tuntutan program para cukong/taipan.
Sehingga budaya bagi-bagi tanda jasa pun kembali dilakukan demi memuluskan semua langkah mereka.
Dan, pada akhirnya, kepada Tuan Fahri dan Tuan Fadli, benarkah Anda berdua akan menggadaikan harga diri Anda demi Anugerah Jokowi, daripada berpijak kokoh membela amanah rakyat yang kedaulatannya dirampas oleh cukong/taipan, partai politik, dan elite partai?
Kita tunggu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H