Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Corona Semakin Ranum tanpa Budidaya, Program Membumi Dinanti

13 Agustus 2020   09:46 Diperbarui: 13 Agustus 2020   10:10 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Supartono JW

Ketiga, atas kondisi ini, akibat dari sikap pemerintah yang tak menuntun, tak dapat dijadikan panutan karena tak disipilin dan tak tegas terhadap penanganan corona, ditambah dengan sikap rumah sakit yang banyak mengambil keuntungan, serta media massa yang menyajikan berita pesanan dan malah jauh dari sifat mengedukasi masyarakat, maka semakin memupuk rasa tidak percaya rakyat kepada pemerintah, rumah sakit, dan media.

Itulah mengapa masyarakat semakin abai dan skeptis, sehingga bukannya corona mereda, kini malah menjamurnya siginifikan setiap hari.

Masyarakat semakin tak patuh

Apa upaya pemerintah dengan kondisi ini? Sebab masalah utamanya, kepercayaan masyarakat sudah semakin menurun? Kapan media massa akan berfungsi kembali menjadi corong yang mengeduksi, bukan mengobok-obok pikiran dan hati yang membikin masyarakat terus dalam opini curiga, tak percaya, hingga terus berseteru, sehingga ada kejadian seperti dua musisi Anji dan Jerinx  terseret kasus hukum dengan pasal karet UU ITE.

Inilah cermin dari buruknya semua rangkaian peristiwa hingga corona terus membara di Indonesia. Tidak ada sosialisasi masif yang terporgram dan benar dari pemerintah, sebab kebijakan pemerintah pusat dan daerah juga tidak seragam dan saling berbenturan.

Faktanya, akhirnya dengan kondisi yang menyedihkan ini, Presiden Jokowi pun meminta ada perubahan cara sosialisasi protokol Covid-19 yang dinilainya tak efektif bagi masyarakat menengah bawah. 

Nah, bila Presiden sampai mengungkap hal itu, ini sama saja dengan pengakuan dosa dan kesalahan, sebab, beliau sendiri sampai dua kali memarahi para menterinya karena mengendapkan anggaran corona.

Bahkan menyangkut sosialisasi yang dianggap jadi pemicu corona tak terkendali juga telah diungkap oleh beberapa pakar epidemiologi yang mengadakan riset tentang tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol Covid-19 dan menemukan pemicu terus naiknya kasus positif di Indonesia adalah sosialisasi yang lebih bersifat satu arah atau hanya sekadar diseminasi informasi dari pemerintah.

Presiden Joko Widodo  dalam pembukaan rapat terbatas yang membahas penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional - di Jakarta pada Senin (03/08), pun mengakui bahwa orang yang tidak taat pada protokol kesehatan tidak semakin sedikit tapi semakin banyak. Sampai mengatakan bahwa masyarakat perlu sosialisasi satu per satu khususnya untuk masyarakat bawah.

Ucapan Presiden ini pun semakin memberikan pembenaran bahwa selama corona menjangkit, pemerintah memang baru pada taraf desiminasi informasi, bukan sosialisasi yang benar.

Desiminasi informasi diartikan sebagai suatu kegiatan yang ditujukan kepada kelompok target atau individu agar mendapatkan informasi, sehingga timbul kesadaran, menerima dan akhirnya memanfaatkan informasi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun