Tanpa terasa, hari ini 23 Juli 2011 adalah hari terakhir kegiatan Festival Budaya bernama "International Folklore Festival Veliko Tarnovo" (IFFVT), Bulgaria", yang dimulai sejak 16-23 Juli 2011.Â
Dalam catatan kecil saya ini, yang fokus hanya menyorot seputar festival, meski bila mau ditulis, sisi lain dari kegiatan utama selama di Bulgaria ini sangat banyak. Namun, pada kesempan ini, saya hanya coba memotret apa yang dilakukan oleh rombongan Tim Misi Budaya Indonesia (TMBI) saja khusus menyoal festival.
Pagi 23 Juli 2011, sejatinya badan masih terasa lelah dan mata masih mengantuk, sebab sejak 21-22 Juli selain melakukan perjalanan pergi pulang ke Provinsi Rezgrad, acara parade dan pementasan di Rezgrad, sudah cukup menguras fisik. Namun, sarapan pagi tetap harus sesuai jadwal yang ditentukan. Saat di tempat makan, saya juga melihat, selain anggota tim dari Indonesia, tim lain juga sama nampak terlihat masih lelah.
Tetapi, mengingat hari siang hingga malam nanti adalah hari terkhir kegiatan festival, maka meski lelah, semua tim tetap terlihat semangat. Usai sarapan, kami semua masih ada waktu untuk istirahat hingga makan siang.Â
Jadi, masih dapat menyegarkan tubuh lagi dengan beristirahat di kamar, sambil sudah mulai mengemas dan memasukkan barang-barang ke kopor untuk persiapan angkat kaki dari Bulgaria, dan melanjutkan perjalanan wisata mengintip negeri-negeri Eropa.
Pada akhirnya, usai makan siang, semua rombongan tim misi budaya pun sudah bersiap menuju tempat pemberangkatan parade, untuk kembali mengelilingi jalan di kota Veliko sambil pentas tari dan musik, hingga akhirnya menuju panggung utama setelah melewati Kantor Wali Kota Veliko Tarnovo.
Sebagai persembahan terakhir, Indonesia kembali menampilkan tari Rapai Geleng. Selama berparade mengelilingi kota, tari ini pun dipertunjukkan di jalan raya, dan sangat menghibur masyarakat Veliko dan para wisatawan manca negara.
Saat Indonesia kembali tampil di panggung utama, di malam penutupan itu, beberapa penonton yang sudah menyaksikan tari Rapei Gelang sebelumnya, justru langsung berdiri dan bertepuk tangan tanda sangat menghormati dan menghargai pertunjukkan tim Indonesia ini. Memang, meski dipertunjukkan berulang-ulang, dari lima menu tari yang dipertunjukkan Indonesia, semuanya tetap sangat menarik perhatian penonton.
Selain pementasan akhir dari festival sekaligus penutupan acara festival, malam itu juga menjadi malam perpisahan dari seluruh tim, sebab, besok pagi, kami tinggal bertemu terakhir di meja makan, saat sarapan pagi sebelum semua tim meninggalkan Veliko.
Sepanjang festival berlangsung, saya juga menjadi tahu, bahwa beberapa tim dari negara lain, ternyata adalah tim khusus yang dipersiapkan oleh negara mereka untuk terus mengikuti festival misi budaya di berbagai negara. Artinya, ada beberapa tim dari negara lain, yang setelag dari Veliko, akan melanjutkan perjalanan misi budaya ke negara lain. Menariknya, tim-tim ini juga mendapat gaji dari negara mereka, untuk berkeliling dunia, mempromosikan seni dan budaya tradisi negera mereka.
Pentas malam penutupan pun berakhir, namun seusai pentas, kami semua masih mendapat suguhan dari panitia, yaitu menyaksikan pertunjukkan yang saya sebut "Pertunjukkan musik dan lampu di Bukit Veliko". Pertunjukkan itu sendiri berlangsung seusai malam penutupan, dan kami semua menuju ujung jalan bukit Tornovo dan kami menonton dari tempat parkir di ketinggian.Â
Lihat Sosbud Selengkapnya