Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

+62 Menuju Hotspot Pandemi Corona

23 Juni 2020   22:09 Diperbarui: 23 Juni 2020   22:08 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribunnews.com

Masyarakat dunia maupun Indonesia ternyata "cuek" meski Berdasarkan catatan  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa pandemi virus Corona (COVID-19) global,  kini justru ada dalam 'fase baru dan berbahaya'.

Orang-orang mulai lelah dengan lockdown dan pembatasan sosial dan dilansir dari AFP, Sabtu (20/6/2020), Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mendorong negara-negara dan warganya untuk tetap waspada tinggi, karena jumlah kasus yang dilaporkan ke Badan Kesehatan PBB ini mencapai puncak baru.

Lalu, benarkah kasus corona di Indonesia yang terus dalam kisaran ribuan dalam beberapa hari belakangan ini, akibat dari jumlah tes yang diperbanyak? Atau akibat dari rekayasa laporan pemerintah?

Hingga sekarang, kecuekan masyarakat Indonesia terhadap pandemi corona memang semakin tak dapat dikendalikan. Ada PSBB dan sejenisnya, di setiap daerah Indonesia yang coba terapkan, namun ternyata bukannya laporan akumulasi kasus menurun, kini malah terus di kisaran seribuan setiap hari.

Ada opini kuat di masyarakat bahwa saat tes ditingkatkan, justru kasus malah jadi terus bertambah. Tetapi, secara logis, bila corona tak dalam kondisi normal, dan terus menyerang, maka secara logika, meski ditingkatkan tes, tentu kasus akan semakin menurun.

Faktanya, semakin ditingkatkan tes, kasus pun juga signifikan meningkat. Artinya, virus corona memang terus mengganas.

Tetapi lagi-lagi, sebab adanya wacana sejak awal corona adalah hasil konspirasi dan rekayasa, dan pemerintah Indonesia sejak awal juga mencoba menutupi laporan corona yang benar, maka rakyat jadi semakin lebih percaya bahwa apapun berita tentang corona, adalah rekayasa dan konspirasi.

Bahwa kini setiap hari kasus bertambah ribuan, masyarakat juga lebih percaya, bahwa laporan itu hanya sandiwara pemerintah.

Sementara di sisi lain, atas kondisi yang kini terjadi di Indonesia, justru dipandang hal yang sangat serius oleh negara lain.

Sebagai contoh, media Australia mengkritik penanganan pandemi virus corona baru (Covid-19) di Indonesia.

Dalam kritiknya, Indonesia bahkan disebut akan menjadi hotspot, yaitu pusat wabah virus corona di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun