Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

WHO Bilang "Fase Baru dan Berbahaya", "Image" Rekayasa dan Konspirasi Lebih Mendarah Daging

20 Juni 2020   17:31 Diperbarui: 20 Juni 2020   17:26 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ironis, saat di sebagian besar negara, termasuk Indonesia, masyarakatnya mulai bosan dan lelah akibat adanya lockdown dan pembatasan sosial, justru virus corona malah semakin berkembang cepat dan pesat. Indonesia sendiri, kini hampir setiap hari mencatatkan diri jumlah korban terpapar corona rata-rata 1000an kasus.Berdasarkan catatan dan perkembangan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun menyatakan pandemi virus Corona (COVID-19) global,  kini justru ada dalam 'fase baru dan berbahaya'.

Pasalnya virus corona menyebar semakin cepat saat orang-orang mulai lelah dengan lockdown dan pembatasan sosial.

Dilansir dari AFP, Sabtu (20/6/2020), Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mendorong negara-negara dan warganya untuk tetap waspada tinggi, karena jumlah kasus yang dilaporkan ke Badan Kesehatan PBB ini mencapai puncak baru.

"Pandemi semakin cepat. Lebih dari 150 ribu kasus baru COVID-19 dilaporkan ke WHO pada Jumat. Dan ini adalah jumlah paling banyak dalam satu hari sejauh ini," sebut Tedros dalam konferensi pers virtual pada Jumat (19/6/2020) waktu setempat.

Dalam laporan disebutkan  bahwa hampir separuh dari kasus baru itu berasal dari kawasan Amerika, Asia Selatan, dan Timur Tengah yang menyumbang angka besar.

Karena itu, kini dunia ada dalam fase baru dan berbahaya. Banyak orang dipahami sudah bosan dengan berada di dalam rumah. Negara-negara dipahami sangat bersemangat untuk membuka masyarakat dan perekonomian seperti dikatakan oleh Tedros.

Saat kondisi sudah sangat membosankan bagi masyarakat, tetapi virus justru masih menyebar cepat. Masih mematikan dan kebanyakan masih rentan.

Berdasarkan catatan data dari John Hopkins University, total kasus virus Corona secara global telah melebihi 8,6 juta kasus dan total kematian akibat virus Corona di berbagai negara, kini melebihi 459 ribu orang.

Sementara Direktur Urusan Darurat WHO, Mike Ryan, memperingatkan bahwa negara-negara perlu mewaspadai gelombang kedua penularan dan puncak kedua dalam gelombang pertama yang belum kunjung usai.

Mengapa jumlah kasus, kini malah bertambah cepat? Beberapa menjadi penyebab. Di antaranya adanya peningkatan kemampuan tes.

Atas kondisi ini, bahwa WHO malah menyebut pandemi corona dalam 'fase baru dan berbahaya', apakah akan berpengaruh kepada sikap masyarakat dunia untuk lebih menjaga diri? Sebab, mereka justru sudah merasa jenuh dan bosan di dalam rumah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun