Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pelajaran dari Korban Tersengat Listrik di Bekasi

18 Juni 2020   08:59 Diperbarui: 18 Juni 2020   09:25 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tribunnews.com


Di tengah pandemi corona yang terus merajalela di dunia maupun di Indonesia, kini masyarakat Indonesia dikejutkan dengan viralnya seorang anak perempuan  meninggal dunia karena tersetrum listrik dari kabel tegangan tinggi di atap sebuah rumah lantai tiga.

Dari berita dan video yang viral, deskripsi anak tersebut memang terduduk di pojok lantai tiga dengan tangan masih menempel atau lengket di kabel listrik yang menyetrumnya dengan kondisi luka bakar dan asap masih mengepul akibat masih ada arus listrik yang mengalir.

Namun, dari berita dan video yang beredar, masyarakat menyebut bahwa korban tersengat listrik akibat dari bermain Tik Tok, handphone (hp) terjatuh, dan saat berupaya mengambil hp, tangannya memegang kabel listrik.

Dari peristiwa ini, yang akhirnya membekas dalam pikiran masyarakat adalah korban meninggal akibat bermain tik tok.

Pertanyaannya, dari mana masyarakat dapat menyimpulkan bila korban sebelumnya memang benar bermain Tik Tok? Sementara korban juga dalam posisi sedang bermain di rumah itu bersama temannya, dan juga menjadi korban sengatan saat berusaha menolong korban.

Bangunan rumah, kabel dan tanggungjawab PLN

Dari peristiwa ini, justru ada yang lebih penting wajib diperhatikan oleh masyarakat, sebab bangunan lantai tiga dan kabel listrik tegangan tinggi mengapa sangat dekat. Bila hal ini banyak terjadi di lingkungan masyarakat lain, maka bangunan rumah dan kabel listrik yang model begini, kini sedang menunggu korban-korban lain bila tak segera ditertibkan dan tak ditangani dengan serius.

Agar masyarakat tak gagal paham, terhadap peristiwa tersebut, berikut saya kutipkan informasi dari tribunnews.com (16/6/2020), mengenai penjelasan dari pihak berwajib, yang itupun masih dalam satu versi.

Kapolsek Cikarang Barat, AKP Akta Wijaya mengatakan peristiwa itu terjadi di Perum Regensi 2, Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, pada Senin (15/6/2020) sekira pukul 15.00 WIB. Korban berinisial D bersama R ketika itu tengah bermain ke rumah temannya inisial B.

"Jadi main berdua ke rumah temennya B yang lagi direnovasi itu, lagi main engga sengaja kesentuh kabel," kata Akta, dilansir tribunnews.com pada Selasa (16/6/2020).

Saat tengah asik bermain di lantai tiga rumah temannya, korban tak sengaja menyentuh kabel listrik yang jarak dekat dengan atap lantai tiga rumah temannya tersebut. "Kabel listriknya itu dia panjang begitu dipegang karena jaraknya dekat, makanya kesetrum, apalagi tegangan tinggi," tutur Akta. Bahkan teman korban berinisal R sempat berteriak meminta pertolongan dan membantu ketika korban tersetrum.
Akan tetapi R terpental dan ikut mengalami luka bakar. Sedangkan D meninggal dunia dengan luka bakar separuh badannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun