Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

43 Tahun Teater Koma dan 160 Produksi Pementasan dalam 71 Tahun N. Riantiarno

7 Juni 2020   01:23 Diperbarui: 7 Juni 2020   20:22 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: de-de.facebook.com

Selamat Ulang Tahun ke-71 Bapak Nano Riantiarno. Semoga senantiasa sehat, berkah, selalu sukses dalam cipta-karya untuk panggung teater Indonesia serta dunia, karena tetap dan terus Koma. Aamiin.

Pentas Sampek Engtay

Di usia Pak Nano ke-71 (kelahiran 6 Juni 1949), di tahun 2020 ini,  usia Teater Koma pun sudah 43 tahun. Artinya, khusus untuk Teater Koma , Pak Nano sudah mengabdikan diri lebih dari separuh usianya dengan cipta-karya yang sudah mencapai 160 produksi, yaitu pementasan Sampek Engtay pada 15 dan 16 Agustus 2020 di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta.

Sejatinya, pentas tersebut berlangsung pada 28 dan 29 Maret 2020 di tempat yang sama. Namun, akibat pandemi corona dan mengikuti peraturan PSBB? maka Teater Koma memutuskan untuk memundurkan jadwal, demi mendukung langkah pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran wabah Covid-19.

Sesuai Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 337 tahun 2020 tanggal 20 Maret 2020 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Wabah Covid-19. Aturan menyerukan untuk menjaga jarak fisik dalam batas aman saat berinteraksi sosial atau physical distancing.

Kini, DKI Jakarta sudah memasuki masa transisi ke arah normal baru, semoga bulan Agustus, saat Sampek Engtay pentas sesuai jadwal yang telah dimundurkan, berjalan sukses dan lancar. Aamiin.

Di usai 71 tahun dan berhasil memimpin Teater Koma selama 43 tahun, bukanlah perkara mudah. Namun, di tangan Pak Nano, nyatanya semua itu menjadi mudah. Sebab, ada dua hal yang selalu diperhatikannya, yaitu anggota dan penonton.

Sejak didirikan 1 Maret 1977, kini rata-rata anggota Teater Koma, sudah lebih dari 20, 25, dan 30 tahun bergabung dan sangat loyal. Meski beberapa anggota sudah mapan di dunia film atau sinetron, dan pekerjaan formal maupun infomal, tetap saja terus aktif kembali ke panggung, karena ada yang didapat dari Teater Koma , lebih dari sekadar uang dan tetap loyal dan setia, terlebih untuk menjadi anggota Teater Koma pun tak mudah.

Sementara untuk penonton, juga tak dapat dipungkiri, bahwa kendati Teater Koma pentas dalam satu produksi selama 10/15/20 hari dll, bangku penonton tetap terisi penuh. Artinya, penonton generasi pertama, kedua, ketiga, dan hingga kini, masih tetap setia. Apa sebabnya? Karena daya tarik pertunjukkannya, mulai dari naskah, penyutradaraan, kemasan dan lainnya, yang terus khas dengan ciri khas Teater KOMA yang selalu menghibur.

Pahit getir dan senang bahagia

Sepanjang 43 tahun berproses dan berprogres pahit getir dan senang bahagia sudah dirasakan Pak Nano bersama teaternya. Yang pahit itu, semisal saat mendapatkan pelarangan pentas 'Maaf, Maaf, Maaf' pada 1978, tidak boleh manggung di tiga kota, Bandung, Surabaya dan Yogya. Alasannya, saat itu, karena adanya kebijakan normalisasi kampus.  Kampus tidak boleh menerima kegiatan-kegiatan dari luar. Termasuk pentas teater dan diskusi yang sifatnya kegiatan luar kampus. Padahal sebelum dicekal, 'Maaf, Maaf, Maaf' sempat manggung di Fakultas Sastra UI selama 2 hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun