Sebab, kita tahu masyarakat Indonesia masih sangat tertinggal dalam hal membaca, matematika, dan sains, yang bukan saja terjadi pada anak-anak yang masih sekolah, namun juga terjadi pada masyarakat umum, dan terbukti budaya literasi bangsa kita masih rendah, akibat "kegagalan" pendidikan selama ini.Â
Sejatinya, selain backrop rak/lemari buku, para Zoomer juga kini bisa tetap percaya diri tampil meski tidak dengan backdrop rak/lemari buku. Sebab, Zoom telah menawarkan fitur-fitur penggantian background video conference yang cukup unik dan juga keren.Â
Jadi, sebelum melakukan Zoomer, para Zoomer dapat mengganti background Zoom Apps terlebih dahulu. Untuk caranya, para Zoomer dapat mengakses di google, tinggal ketik cara mengganti background Zoom.Â
Kembali menyoal background/backdrop Zoom berupa rak/lemari buku yang asli, saya melihat, dengan tampilnya para Zoomer dengan latar pajangan buku-buku, ini dapat.menjadi cikal bakal inovasi, agar masyarakat jadi "melek" buku, membaca, terbudaya berliterasi.Â
Jangan hanya pajangan
Bahkan, saya terbayang, betapa indahnya, bila dalam sebuah diskusi/meeting, semua peserta/Zoomer tampil di depan rak/lemari buku di ruang kerja/kamar kerja/perpustakaan di rumahnya masing-masing.Â
Tentu, selain akan membangkitkan semangat dan motivasi, para Zoomer jadi akan benar-benar membaca buku-buku yang disimpannya, bukan sekadar menjadi pajangan dan agar dibilang "akademisi".
Selain itu, juga signifikan mempengaruhi pikiran masyarakat bahwa buku, membaca, dan literasi itu penting untuk wawasan dan pengetahuan diri sendiri dan untuk orang lain, terutama demi pengembangan diri agar menjadi manusia yang bertambah cerdas intelegensi, personaliti, sehingga lahirlah pribadi-pribadi yang kreatif dan inovatif seperti harapan para pejuang yang telah memberikan kemerdekaan bagi rakyat bangsa NKRI.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H