Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Harlah dan Sejarah Pancasila, Haruskah Menabrak PSBB?

31 Mei 2020   22:30 Diperbarui: 1 Juni 2020   05:56 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara Korea Selatan yang berhasil menekan corona, lalu menjadi contoh negara yang menerapkan new normal, membuka sekolah dan tempat umum saja, langsung mengetatkan protokol kesehatan lagi yang hanya berselang satu hari setelah new normal berlaku karena kasus corona meningkat lagi. 

Namun, dalam upacara peringatan Hari Pancasila, BPIP ternyata tetap bergeming, seolah negara ini milik mereka sendiri, menabrak aturan PSBB. Sangat memiriskan hati. 

Meski dijelaskan bahwa BPIP hanya mengundang sekitar 45 hingga 100 orang dalam upacara tersebut dan undangan yang hadir hanya yang sudah melakukan tes Covid-19 dan dinyatakan tidak terinfeksi. 

Bahkan, dijadwalkan pula akan hadir dalam upacara tersebut yaitu Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Juga hadir pula untuk membacakan teks Pancasila Ketua MPR Bambang Soesatyo serta Ketua DPR Puan Maharani yang akan membacakan teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. 

Tetap saja, ini bukan contoh yang baik untuk rakyat. Malah, sederet menteri juga akan mengisi acara seperti Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy juga dijadwalkan hadir membacakan doa. 

Selain itu, BPIP juga mengundang pejabat kementerian/lembaga lainnya secara terbatas. Yang lucu, ternyata, Bupati, wali kota, dan perwakilan NKRI di luar negeri mengikuti dimohon mengikuti upacara melalui media, televisi, atau dapat melalui layanan yang disediakan BPIP, Youtube BPIP, Instagram BPIP, dan lainnya. 

Meski Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait penyelenggaraan upacara terbatas ini, mengaku telah melakukan persiapan secara matang dan siap menggelar upacara dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, tetap saja, rasanya acara yang dipaksakan dengan melanggar PSBB, tetap tak elok. 

Peringatan Hari Pancasila sebagai dasar negara, falsafah bangsa, memang wajib dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur dan berdoa. Tetapi tidak harus melanggar PSBB, karena rakyat pun wajib patuh pada PSBB.Di mana kemanusiaan dan keadilan sosialnya? 

Memahami sejarah Pancasila 

Terlepas dari persoalan penyelenggara upacara bukan Istana Negara dan BPIP tetap melanggar PSBB, meski rakyat prihatin dengan BPIP, namun rakyat wajib semakin mencintai dan militan terhadap Pancasila. 

Untuk itu, rakyat wajib memahami sejarah lahirnya Pancasila. Untuk itu, saya mencoba merangkum sejarah lahirnya Pancasila dari berbagai literasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun