Ikhlas, menerima, berbesar hati, rendah hati, dan suka berbagi, adalah tanda pandai bersyukur. (Supartono JW.28042020)Â
Ramadan Tak Biasa, di tengah wabah pandemi corona, membuat masyarakat Indonesia khususnya, dengan sendirinya menjadi teruji dan terlatih untuk menerima kenyataan.Â
Bahkan, saya menyebut, akibat pandemi corona yang berdampak utama pada kehidupan ekonomi masyarakat, dan hadir dahulu kurang lebih satu setengah bulan sebelum bulan Ramadan, dampaknya ibarat latihan dan gladi bersih bagi masyarakat. Sehingga begitu ramadan tiba, khususnya kaum muslim, sudah siap  pentas ibadah ramadan yang tak biasa.Â
Ekonomi terpurukÂ
Akibat pandemi corona, lalu ada tindakan pencegahan, antisipasi, dan penanganan Covid 19 (PAPC19) dengan anjuran semua masyarakat belajar, bekerja, dan beribah di rumah, disusul dengan adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), menjadikan ekonomi semua lapisan masyarakat terpuruk, terutama masyarakat sektor informal.Â
Sektor UMKM ambruk, banyak PHK, pengangguran meningkat, sementara perut wajib tetap diisi. Masyarakat biasa menjadi miskin, rakyat miskin bertambah miskin.Â
Namun demikian, Allah Maha Adil. Musibah pandemi corona yang benar-benar mendampak pada semua sektor kehidupan, terutama ekonomi, menjadikan ujian berat yang wajib dihadapi oleh segenap rakyat bangsa ini.Â
Kendati terpuruknya ekonomi, tetap melahirkan tindakan kriminal, namun sejak corona mewabah hingga memasuki ibadah ramadan hari keempat, suasana masyarakat Indonesia, secara umum aman terkendali.Â
Ada friksi-friksi negatif, ada kesalahpahaman, ada kisruh dari rakyat biasa hingga para pemimpin bangsa menyoal corona, seperti menyoal kebijakan, peraturan, keputusan, sampai kisruh pembagian sembako dll, namun faktanya, bangsa dan negara ini, masih aman terkendali, walaupun virus corona tetap tak peduli menjangkiti.Â
Hikmah dari hadirnya pandemi corona ini, satu di antara yang sangat kentara adalah menjadikan sebagian besar masyarakat Indonesia menjadi manusia yang "pandai bersyukur.Â
Buktinya, antara lain, masyarakat yang selama ini sudah teruji oleh kesusahan hidup, tetap tabah dan pasrah akan nasibnya. Saat pemerintah dan para dermawan membantu, maka mereka sangat bersyukur dan berterima kasih.Â