Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

6 Keteladanan RA Kartini, Tepat Dicontoh Pemimpin dan Rakyat Indonesia di Saat Corona

20 April 2020   14:50 Diperbarui: 20 April 2020   16:58 2264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, peringatan Hari Kartini yang selama ini identik dengan memakai baju adat, memakai seragam profesi cita-cita, pawai, fashion show, hingga menyanyikan lagu Kartini di sekolah, instansi, institusi, dll, hari ini harus dilakukan #diRumahAja. 

Kendati peringatan ke-56 Tahun Hari Kartini dirayakan dari rumah saja, tidak menjadikan kita tetap wajib ada semangat dan spirit Kartini yang terus merasuk dalam jiwa khususnya kaum wanita Indonesia dan umumnya seluruh rakyat Indonesia. 

Raden Adjeng (RA) Kartini lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879, dan meninggal di Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904 pada umur 25 tahun. RA Kartini sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini, seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. 

Sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi, oleh pemerintah Indonesia, ditetapkan sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional pada tahun 1964. Sementara hari lahirnya ditetapkan sebagai Hari Kartini. 

Tanpa perayaan peringatan, sebab dalam kondisi pandemi corona, hal  penting dan harus dipahami oleh seluruh masyarakat bangsa ini adalah, esensi Hari Kartini adalah perjuangan emansipasi wanita di bidang pendidikan dan dalam hal-hak untuk menentukan jodohnya sendiri, tidak ingin dipingit. 

Perjuangan ini tidak hanya untuk kepentingan RA Kartini sendiri, melainkan bagi kepentingan seluruh wanita Indonesia. Wilayah logikanya adalah logika emansipasi. 

Logika emansipasi apakah yang spirit dan keteladanannya wajib dicontoh dari sosok RA Kartini untuk kaum wanita dan masyarakat Indonesia kini? 

Keteladanan RA Kartini, dalam situasi wabah corona ini pun sangat tepat untuk diaplikasikan oleh masyarakat, di antaranya: 

Pertama, RA Kartini adalah sosok yang merakyat. Sifat RA Kartini, tidak senang disembah dan diagungkan selayaknya seorang bangsawan lainnya. Hatinya lekat kepada rakyat walaupun dia adalah seorang bangsawan tetapi ia tidak gila akan derajat. 

Bahkan RA Kartini akan merasa amat sedih jika ada seorang bangsawan yang menggunakan tingkat kebangsawanannya untuk kepentingan diri sendiri dan merugikan orang lain. 

Dari sifat ini, semoga tidak ada pemimpin negeri ini atau pihak-pihak yang memanfaatkan pandemi corona demi keuntungannya sendiri, kelompok, dan golongan karena semua demi kepentingan dan kesejahteraan rakyat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun