Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pelajaran Shin Tae-yong dari Thailand

1 Februari 2020   22:43 Diperbarui: 1 Februari 2020   22:43 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kendati baru program awal, Shin Tae-yong yang belum memahami kehebatan Timnas U-19 di bawah asuhan Fakhri Husaini, maka kemungkinan akan tetap kesulitan membentuk skuat terbaik, bila Timnas U-19 tetap minus tiga pemain utama yang masih bergabung dengan Garuda Select (Bagus, David, dan Brylian) dan minus dua pemain yang dipulangkan karena cidera (Supriyadi dan Beckam). 

Sepanjang pengamatan saya, lima pemain ini adalah roh dari kekuatan utama Timnas U-19 besutan Fakhri yang mengantar lolos ke putaran final Piala Asia. 

Tanpa meremehkan skuat lain, lima pemain tersebut sulit tergantikan. Jadi, sejatinya bila Tae-yong memboyong 28 pemain ke Thailand, meski masih melakukan program seleksi pemain promosi dan degradasi, maka cukup disayangkan karena lima pemain tersebut tak disertakan dalam tim. 

Bahkan, program Tae-yong di Thailand pun tak pelak menjadi sorotan media Vietnam yang menelan lima kekalahan dari enam pertandingan uji coba. 

Sebetulnya sangat disayangkan, agenda pemusatan latihan Timnas U-19 di Thailand yang digagas PSSI dengan agenda pertama Tae-yong, menempa Garuda Muda dengan porsi latihan yang berfokus kepada ketahanan fisik, ternyata  pemain muda kita ini malah harus jadi bulan-bulanan lawan dalam laga uji coba melawan tim-tim lokal Korea Selatan. 

Menjadi pertanyaan, saat Timnas U-19 dipaksakan melakukan TC di Thailand dengan pemain yang belum lengkap, lalu programnya pun baru memakan porsi latihan fisik, mengapa penggawa Garuda muda yang belum fix sebagai Timnas U-19 malah dihadapkan dengan lawan-lawan yang sudah lebih siap dan levelnya di atas.

Atau barangkali, inilah cara Tae-yong dalam membentuk Timnas Indonesia menjadi berlevel dunia? 

Sepanjang masih laga uji coba dengan tujuan hanya menguji progres ketahanan fisik pemain, maka hasil laga tak penting. 

Terserah publik dan media mau bilang apa, yang penting, proses awal ini hanya mengukur fisik pemain. Yang pasti, kerja Tae-yong belum apa-apa, baru pengenalan dan pembukaan. 

Maka, mari kita ikuti terus program dan progresnya. Satu pembelajaran yang sangat penting dari program TC Timnas U-19 di Thailand adalah, menempa fisik pemain dengan langsung uji coba dengan klub-klub kelas dunia dari Korea Selatan. 

Terima kasih klub-klub Korea, telah meluangkan waktu dan memberikan ujian fisik bagi penggawa Garuda Muda dengan bermain tanpa meremehkan, serius dan fokus. 

Teruslah berporses, Tae-yong. Meski harus mengemban tugas sangat berat, rangkap jabatan segala. 

Semoga kayakinan dan kepercayaan diri Anda membawa prestasi untuk sepak bola nasional terwujud. Aamiin. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun